Menkes Beberkan Kondisi Pasien Bom Surabaya

Evakuasi korban ledakan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Teror bom di tiga gereja serta Polrestabes Surabaya, membuat suasana Tanah Air terasa mencekam. Korban aksi bom tersebut kini mengalami dampak dari peristiwa mengerikan itu.

COVID-19 Menuju Endemi, Aturan Wajib Masker Akan Dihapus?

Menkes RI, Nila Moeloek yang sempat mengunjungi para korban pada Minggu malam kemarin, 13 Mei 2018, membeberkan kondisi dari para korban yang sempat ia temui. Menkes menuturkan, banyak korban yang alami luka bakar hingga 90 persen.

"Ada korban dari gereja yang di jalan Arjuna, karena bomnya bercampur bensin, korban harus alami luka bakar hingga 90 persen. Hampir seluruh tubuhnya terbakar," ungkap Menkes saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Senin 14 Mei 2018.

Update COVID-19 Hari Ini 6 Maret 2022: Kasus Positif Tambah 24.867

Menurutnya, perawatan luka bakar harus segera ditangani terkait keseimbangan cairan di dalamnya. Jika ini terlambat diatasi, kondisi jantung korban bisa terganggu.

Menkes RI, Nila Moeloek kunjungi korban Bom Surabaya

Kasus COVID-19 Terus Turun, Indonesia Sudah Lewati Gelombang 3?

"Cairan keluar saat luka bakar terjadi, artinya cairan di dalam tubuhnya enggak imbang. Makanya cairan yang terganggu ini dulu diatasi, kalau terlambat nanti jantungnya kacau," kata dia.

Tak hanya luka bakar, serangkaian kondisi mengerikan juga dialami korban lainnya seperti kulit yang terkena lemparan pisau lipat, baja, hingga kaca. Ini tentu harus mendapatkan operasi yang tepat dari pelayanan medis.

"Ada kakinya patah, harus operasi karena terkena patahan pisau. Ada juga yang kena pecahan kaca di kepalanya hingga berdarah. Ada yang kakinya tertusuk baja, hingga ototnya robek." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya