- Pixabay/ambroochizafer
VIVA – Selain untuk beribadah, ternyata puasa memiliki manfaat yang luar biasa dalam mengeluarkan racun atau toksin dalam tubuh.
Hal tersebut diungkapkan buku 'Terapi Puasa' karya Dr. Abdul Jawwad Ash-Shawi, salah satu staf peneliti dalam Lembaga Kemukzizatan Sains, Al Quran, dan Sunah.
Dalam bukunya ditulis bahwa racun-racun yang lolos dari liver biasanya terserap lagi ke dalam tubuh dan diam dalam jaringan lemak.
"Saat berpuasa, tubuh menggiring lemak menuju liver sehingga racun-racun yang ada di dalamnya bisa kembali terpisah, untuk kemudian dibuang," ujarnya dalam bukunya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa saat puasa, sel tubuh berada pada tingkat kemampuan tertinggi untuk melakukan tugas.
Mengacu pada penelitian soal terapi yg dilakukan oleh para peneliti terdahulu, Dr. Abdul mengatakan bahwa toksin atau racun, jika jumlahnya sudah berlebih, akan menumpuk dan menyebabkan toksemia atau kondisi keracunan dalam darah yang dapat menimbulkan penyakit.
Sebenarnya tubuh sudah memiliki mekanisme sendiri dalam menangani toksin seperti berkeringat, berkemih dan buang air besar merupakan detoksifikasi atau pengeluaran racun dari tubuh secara alamiah.
Hanya saja, cara ini tidak serta merta menuntaskan masalah. Ada saja penyebab yang membuat mekanisme alamiah tadi terganggu.
Puasa yang dilakukan di bulan Ramadan merupakan cara mudah dan aman dalam melakukan detoks pada tubuh. Lalu bagaimana medis menanggapi soal manfaat puasa?
Pakar penyakit dalam dr. Warigit Dri Atmoko, SpPD, MKes akanakan membeberka dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne Rabu 16 Mei 2018 pada pukul 13.00-14.00 WIB.
Dipandu host dr Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) dan dr Reinita Arlin Puspita, AYO HIDUP SEHAT juga bisa disaksikan live streaming di laman ini.
