- Pixabay/pexels
VIVA – Kaum lanjut usia (lansia) biasanya sudah mengalami penurunan kondisi tubuh. Hal ini tentu membuat mereka mulai kesulitan mengatur dan menyerap nutrisi, khususnya di bulan puasa.
Lansia membutuhkan nutrisi dengan porsi yang seimbang dan jenis makanan yang bergizi. Tak hanya itu, lansia harus memenuhi kebutuhan cairan di tubuh, apalagi di saat bulan puasa.
"Pertama, minum harus cukup yaitu 1,5 liter per hari. Baiknya, sahur harus banyak minumnya tapi jangan minum yang manis-manis atau kopi. Jika lansia mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya jangan dikonsumsi saat sahur, tapi saat berbuka atau menjelang tidur di malam hari," ujar spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Siti Setiati SpPD-KGer, M.Epid., ditemui beberapa waktu lalu.
Dokter Siti juga menyarankan agar waktu sahurnya tidak terlalu awal, melainkan diperlambat menjelang imsak. Ditambah, jenis makanan harus dipilih secara teliti agar tetap memenuhi nutrisi tubuh.
"Saat sahur, makanan harusnya yang karbohidrat kompleks, ditambah sayuran dan buah. Kurangi makan yang goreng-gorengan atau terlalu berminyak. Kalau berbuka, disarankan makan kolak yang manis karena kadar gula di tubuh sudah mulai menurun," paparnya.
Meski begitu, Dokter Siti tetap menekankan pentingnya melihat kondisi kebugaran lansia disaat akan berpuasa. Jika memiliki penyakit yang akut atau tiba-tiba, serta penyakit kronis yang sulit dikendalikan, sebaiknya tidak dianjurkan berpuasa.
"Lansia yang sakit tidak memiliki keharusan untuk berpuasa. Kalau lansia yang infeksi akut seperti gagal jantung, gagal ginjal, jangan berpuasa dulu. Harus tahu diri, kalau memang merasa tidak sehat, jangan memaksakan diri," jelasnya.
