6 'Kecelakaan' Saat Bercinta, Paling Ngeri Penis Patah

Ilustrasi suami dan istri tidur bersama di ranjang.
Sumber :

VIVA – Seks selalu dianggap sebagai aktivitas yang memberikan kesenangan. Meski kadang-kadang menimbulkan rasa sakit juga. Misalnya, Anda bisa terkena memar, tergigit, dan dalam beberapa ‘kecelakaan’ yang parah, Anda sampai harus pergi ke dokter.

Dokter Boyke Ungkap Ada Fetish Nyleneh, Terangsang Jika Cium Popok Bayi

Berikut ini ‘kecelakaan’ dalam skala kecil maupun besar yang mungkin terjadi dalam hubungan intim, seperti dilansir dalam laman Times of India.

Sakit

Lihat Bagian Tubuh Ini Pada Pria, Ternyata Bisa Prediksi Ukuran Penisnya

Hal ini sebagian besar terjadi setelah sesi intim yang bertahan sangat lama. Ereksi dalam durasi yang panjang membutuhkan banyak aliran darah, sehingga memicu penis menjadi kenyal. Hal ini juga mengakibatkan rasa sakit pada vagina. Makanya, kadang warna kulit penis jadi gelap atau merah. Tapi tidak perlu cemas. Tunggu beberapa saat, dan penis akan kembali normal.

Penis patah

Terpopuler: Negara Tanpa Malam hingga Olahraga Ringan Setelah Lebaran

Ini tentu bahaya! Penis patah merupakan akibat dari penetrasi yang kasar atau mencoba angle yang tak biasa. Karena tidak ada tulang di alat kelamin pria, patah penis adalah robeknya jaringan spons di dalam penis. Segeralah berkonsultasi ke dokter jika mengalami hal ini.

Ilustrasi pria tak bergairah bercinta.

Rasa terbakar

Jika Anda tidak menggunakan pelumas dan vagina dalam kondisi kering, Anda mungkin akan merasakan terbakar karena gesekan, rasa menyengat, dan kemerahan. Jadi, di lain waktu hindarilah penetrasi hingga vagina benar-benar telah terlumasi.

Kemerahan di penis

Hal ini disebabkan oleh pendarahan pembuluh darah kapiler dari pembuluh darah di penis. Hindari menyentuh area tersebut dan tunggulah beberapa saat.

Luka gigitan

Seks oral bisa menyebabkan luka gigitan. Jika Anda menemukan ada kulit yang terkoyak, cek ke dokter.

Sakit di testis

Meskipun testis diremas dengan lembut, hal ini bisa memicu rasa sakit. Jadi, tunggulah hingga kondisi kembali normal. Jika masalahnya masih berlanjut, konsultasikan ke ginekologi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya