Jangan Konsumsi Makanan Kaleng Tiap Hari

Ilustrasi makanan kaleng
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Di zaman yang serba praktis seperti sekarang, makanan kaleng menjadi solusi untuk membuat  makanan siap saji. Cukup dengan membuka segel kaleng, memanaskan atau menggoreng makanan yang ada di dalam kaleng, makanan sudah langsung siap disajikan untuk dikonsumsi.

Punya Penyakit Ginjal? Ini 7 Makanan yang Wajib Dihindari Sebelum Makin Parah

Berbagai pilihan makanan pun tersedia dalam bentuk kalengan, mulai dari buah, sayuran, daging dan ikan. Namun apakah mengonsumsi makanan kalengan aman bagi kesehatan?

Spesialis Gizi Klinis, dr. Christopher Andrian, Mgizi, SpGK mengatakan, makanan kaleng mengandung bahan pengawet, seperti natrium benzoat, natrium nitrat supaya makanan tidak teroksidasi, sehingga tidak baik dikonsumsi tiap hari. 

Bahaya Terlalu Sering Konsumsi Makanan Kaleng, Anda Perlu Tahu!

"Saya tidak sarankan makanan kaleng untuk dikonsumsi setiap hari, karena natrium atau garamnya tinggi sekali. sebaiknya makan seperlunya saja, seminggu makan satu kaleng saja," katanya dalam Ayo Hidup Sehat di tvOne, Selasa 29 Mei 2018. 

Ayo Hidup Sehat

Penelitian Bahaya BPA di AS Ditemukan pada Kemasan Kaleng, Pakar Desak BPOM Lakukan Uji

Diakui Christopher makanan kaleng tinggi kandungan gizinya. Seperti daging ayam mengandung protein, lemak dan karbohidrat, tapi kadar proteinnya berbeda dengan ayam yang segar. Daging ayam utuh kadar proteinnya lebih tinggi dari daging ayam kalengan. 

Makanan kalengan juga lebih rendah serat dari sumber makanan utuh, seperti buah segar, sayur segar. Apalagi buah atau sayur kalengan mengandung pengawet, tinggi natrium dan pemanis buatan. 

"Makanan kaleng tinggi natrium atau garam karena untuk penambah rasa, makanya bagi penderita darah tinggi harus menghindari makanan kaleng," ujarnya.  

Ilustrasi makanan kaleng

Dia menyarankan jika memang ingin memakan makanan kaleng ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seperti memperhatikan bentuk kemasan kaleng. 

"Makanan kaleng tidak mengandung bakteri, tetapi bila kemasannya rusak kemungkinan terkontaminasi bakteri. Oleh karena itu ketika membeli makanan kaleng perhatikan bentuk kemasan kaleng, jangan kembung, bolong, atau terbuka," ucapnya. 

Setelah dibuka, lanjutnya, makanan kaleng harus segera diolah kembali dan langsung dimasak. Serta jangan lupa memperhatikan tanggal kadaluarsa. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya