Penderita Diabetes Ingin Puasa? Wajib Konsultasi ke Dokter

Tes gula darah penderita diabetes
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Ada sejumlah risiko berbahaya yang bisa dialami pasien diabetes ketika menjalani puasa. Terutama pada pasien diabetes yang sudah lanjut. Karenanya, sebelum berpuasa Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD menyarankan agar pasien berkonsultasi dahulu dengan dokter.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

"Akan ada beberapa perubahan yang dibuat oleh dokter. Ada pengelompokan pasien yang didasarkan pada boleh atau tidak puasa, atau pasien yang tetap ingin berpuasa tapi dengan penyesuaian tertentu," ujar Yunir dalam acara kampanye 'Diabetes dan Ramadan' di kawasan Menteng, Jakarta, Senin, 30 Mei 2018.

Beberapa pengelompokan tersebut dibagi menjadi pasien yang berisiko rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Penggolongan ini didapat dari hasil evaluasi dan analisis dokter.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Untuk kelompok yang berisiko rendah masih dipersilakan untuk puasa karena hanya minum satu macam obat saja. Satu jenis obat ini tidak akan mengalami masalah jika digeser pada waktu sahur atau berbuka.

"Atau pasien yang mengontrol tapi tidak pakai obat. Dia cuma mengatur makannya saja," terang Yunir.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Sementara untuk yang berisiko sedang adalah yang sudah menggunakan insulin dosis kecil atau obat yang merangsang keluarnya insulin. Keduanya ini masih masuk ke dalam kelompok aman untuk berpuasa.

Beberapa kondisi yang harus diwaspadai atau berisiko komplikasi adalah ketika pasien gula darahnya sangat tinggi pada waktu puasa, atau sebelum masuk puasa gula darahnya masih 300-an.

"Hati-hati komplikasi akan semakin besar. Pasien bisa komplikasi ketoasidosis," kata Yunir.

Karena itu, Yunir menambahkan, sebelum masuk Ramadan, sebaiknya pasien datang berkonsultasi dengan dokter. Karena, perubahan yang terjadi pada setiap pasien bisa berbeda-beda, sangat tergantung pada individu dan obat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya