Awas, 5 Risiko Kesehatan Ini Mengancam Pemain Sepak Bola

Neymar cedera saat Brasil kalahkan Meksiko 2-0.
Sumber :
  • REUTERS/David Gray

VIVA – Demam Piala Dunia sedang melanda seluruh dunia. Menonton pemain atau klub andalan berlaga di lapangan hijau memberikan hiburan tersendiri bagi fans. Mungkin ada juga yang ingin menjadi pemain sepak bola. Apakah itu termasuk Anda?

Legenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI

Menjadi pemain sepak bola memang memberi nilai yang cukup prestisius. Namun, tahukah Anda risiko kesehatan yang juga turut mengancam para pemain sepak bola? Beberapa hal ini di antaranya.

Gegar otak

Geser Lionel Messi, Pemain Timnas Indonesia Ini Masuk Daftar Top Skor Kualifikasi Piala Dunia

Dilansir laman Times of India, ada sebuah kasus seorang pemain bola sekolah menengah atas terkena lemparan bola di kepala yang kecepatannya setara dengan 300 kali kekuatan gravitasi. Ini setara dengan 20 kali kekuatan tabrakan mobil. Risiko gegar otak dan masalah yang berkaitan dengannya adalah salah satu aspek paling menakutkan dari permainan sepak bola.

Enselofati traumatik kronis
Salah satu faktor persuasif yang membuat orang menjauhi permainan sepak bola adalah risiko enselofati traumatik kronis. Ini merupakan penyakit yang terjadi pada seseorang yang pernah mengalami gegar. Penyakit ini menyerang kepala dan menyebabkan gangguan mood dan perilaku. Sebuah studi oleh Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa 87 persen dari mantan pemain sepak bila mengalami enselofati traumatik kronis, sementara 99 persen dari pemain sepak bola yang masih aktif mengalami penyakit ini.

Geser Malaysia dan Singapura, Rangking FIFA Timnas Indonesia Melesat

Penyakit neurodegeneratif
Selain itu, pemain sepak bola secara umum juga memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan neurodegeneratif lainnya, seperti alzheimer dan dementia. Pemain sepak bola tiga kali lebih besar berisiko meninggal akibat penyakit neurodegeneratif dibandingkan orang yang tidak bermain sepak bola. Mereka juga empat kali lebih besar berpotensi meninggal akibat alzheimer.

Depresi
Trauma kepala yang berulang bisa memicu pemain sepak bola menderita depresi. Seorang mantan pemain sepak bola Dave Duerson, bunuh diri setelah pensiun dari liga pemain nasional karena depresi. Setelah kematiannya, diketahui bahwa dia punya riwayat enselofati traumatik kronis yang ringan.

Kesehatan fisik
Selain semua risiko neurologis yang mungkin dihadapi pemain sepak bola, ada pula risiko besar dari cedera fisik saat berlaga. Pemain bola bisa mengalami cedera di sendi dan ligamen di pinggul, sikut, dan lutut mereka. Mereka juga bisa mengalami tubuh yang kaku atau tidak fleksibel seiring pertambahan usia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya