Berbeda dengan Flu Biasa, Influenza Bisa Akibatkan Kematian

Simulasi Pandemi Influenza Kementerian Kesehatan.
Sumber :
  • Viva.co.id/Diza Liane

VIVA – Influenza merupakan penyakit saluran nafas akut yang mudah menular yang disebabkan oleh virus influenza yang beredar di seluruh dunia. Meski gejalanya mirip, tapi influenza sama sekali berbeda dengan batuk pilek atau selesma sehari-hari (common cold).

Soal Flu Singapura, Menkes Singgung Virus Terus Berkembang

Sayangnya, masih banyak yang salah persepsi mengenai influenza dan menyamakannya dengan flu biasa. Padahal, influenza bisa menyebabkan komplikasi yang dampaknya bisa memicu kematian.

Satgas Imunisasi Dewasa Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM, menjelaskan, penyebab influenza adalah virus dengan beberapa tipe yaitu tipe A dan B. Tiga tahun lalu, tipenya masih berjumlah tiga, tapi sekarang sudah menjadi empat.

Ramai Kasus Flu Singapura, Seberapa Fatal Jika Menyerang Anak-anak?

"Tipe A ada dua macam dan tipe B ada dua macam," kata Iris dalam acara Vaksinasi Influenza Bagi Atlet Indonesia di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin 16 Juli 2018.

Iros melanjutkan, gejala influenza yang umum adalah sakit kepala, kadang disertai panas, sesak napas, otot sakit, nyeri sendi, ada rasa ingin muntah, batuk, sakit tenggorokan, dan ada flu sehingga orang tidak bisa bedakan dengan flu biasa atau common cold.

WASPADA! Flu Singapura Ancam Anak-Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya

Yang membedakan dengan common cold atau selesma, atau flu yang biasa terjadi sehari-hari adalah pada selesma demam jarang terjadi. Sedangkan pada influenza bisa terjadi demam tinggi hingga lebih dari 38 derajat celcius yang berlangsung 3-4 hari.

"Pada influenza bisa terjadi sendi sakit. Influenza juga bisa lemah sampai satu bulan, kalau selesma tidak selalu lemah masih bisa bekerja. Tapi kalau influenza bisa terbaring 5-10 hari," lanjut Iris.

Selain itu, yang perlu diwaspadai dari influenza adalah komplikasinya. Iris menuturkan, influenza bisa menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, pneumonia atau sesak napas, hingga gagal jantung, dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

"Influenza bisa menurunkan produktivitas, absen kerja meningkat, performa turun, biaya kesehatan juga meningkat. Kalau sudah terjadi komplikasi, sakitnya lebih lama untuk pulih," ujar Iris.

Yang lebih berbahaya, influenza sangat mudah menular melalui udara dan percikan ludah atau droplets. Bagi mereka yang sering bepergian, sangat rentan terkena influenza karena bila dalam satu bus, kereta, atau pesawat ada satu orang saja yang bersin maka seluruh penumpang bisa tertular.

Menurut WHO, diperkirakan hingga 500.000 kematian akibat influenza dan komplikasi dapat terjadi terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti anak-anak, usia lanjut lebih dari 65 tahun, individu dengan penyakit kronik, dan ibu hamil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya