- Freewallpaper
VIVA – Setelah terjebak selama kurang lebih di dalam gua, 12 anak laki-laki dan seorang pelatih sepak bola di Thailand akhirnya bisa diselamatkan. Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana cara mereka bertahan di dalam kondisi yang selama itu.
Beberapa sumber menyebutkan, bahwa meditasilah yang menjadi kunci mereka bisa bertahan hidup di dalam gua. Seperti dilaporkan Business Insider, alih-alih berteriak atau menangis, kelompok itu duduk diam dalam kegelapan, bermeditasi.
Dilansir Business Insider, Chanthawong, sang pelatih yang telah menghabiskan satu dekade sebagai biksu Buddha, dapat bermeditasi hingga satu jam setiap kali. Dalam banyak lapaloran menyebutkan, bahwa ia menyarankan dia membantu membimbing anak laki-laki di tempat praktik ketika mereka sangat membutuhkannya.
Meditasi diketahui memiliki sejumlah manfaat kesehatan dan mungkin cocok untuk membantu orang mengatasi stres yang ekstrem. Beberapa penelitian menemukan hubungan antara meditasi untuk mengurangi depresi secara cepat dan terukur, dan kecemasan serta rasa sakit fisik.
Untuk penelitian jangka panjang yang diterbitkan dalam jurnal Emotion pada tahun 2012, Richard Davidson, seorang ahli saraf di University of Wisconsin, memiliki pendapat bahwa meditasi dapat membantu kita mengatasi gangguan luar.
Dia menemukan bahwa ketika dia mencoba mengejutkan dua kelompok, yakni orang-orang yang bermeditasi, dan yang tidak, dengan gangguan tiba-tiba seperti suara keras, para meditator jauh lebih tidak gelisah, daripada orang-orang yang tidak bermeditasi. Hasil itu benar terjadi terlepas dari apakah peserta baru menjalani meditasi atau berpengalaman di tempat latihan.
Selain itu, meditasi dapat dikaitkan dengan perasaan empati yang meningkat, aset kunci lain untuk tim kecil orang-orang yang terisolasi yang membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup.
