Jangan Malas Ganti Pisau Cukur, Bisa Kena Hepatitis

Pisau cukur.
Sumber :
  • pixabay/kropekk_pl

VIVA – Karena alasan mahal, sebagian orang memilih untuk tidak mengganti pisau cukur. Satu pisau cukur, terus-menerus dipakai hingga rusak. Tahukah Anda? Pisau cukur perlu diganti secara berkala.

Jangan Anggap Remeh, Ini 4 Tanda yang Menunjukkan Anda Alami Stres

Bukan hanya karena alasan kebersihan, tetapi untuk alasan keamanan. Jika pisau itu tumpul, berkarat, atau ada kotoran yang menempel di sela-sela pisau, itu artinya harus diganti. 

Jika Anda melihat pisau cukur mulai tumpul, itu perlu diganti dengan pisau cukur yang lebih tajam. Karena semakin tumpul, semakin keras Anda harus menekannya pada kulit. Sehingga semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan luka yang menyebabkan infeksi. 

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Perusahaan cukur Gillette menyarankan untuk mengganti pisau cukur setelah paling banyak dipakai 10 kali. 

Selain itu, untuk memastikan pisau cukur bertahan hingga 10 kali pemakaian, Anda sebaiknya mencukur menggunakan krim. Bilas pisau sebelum silet kering, serta menyimpannya di tempat yang kering, seperti lemari kamar mandi, agar pisaunya tidak berkarat. 

Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja

Selain harus menjaga kebersihan dan keamanan alat cukur, penting untuk  berhati-hati saat mencukur. Jangan terburu-buru. 

Menurut Dr Cynthia Bailey, pisau cukur juga bisa membawa kuman seperti hepatitis, candida ragi, dan jamur yang menyebarkan herpes dan kutil. 

Suntik vaksin

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Vaksin merupakan salah satu penemuan yang paling ampuh dalam mencegah sebuah penyakit yang selama ini ditakuti. Dan imunisasi global juga telah menyelamatkan154 juta jiwa

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024