- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Masalah sampah sudah menjadi isu global yang mengkhawatirkan berbagai pihak. Tanpa disadari, tiap orang bisa menghasilkan sampah yang cukup banyak hingga mencapai 0,7kg per hari.
Siklus masuknya sampah ke lingkungan, 80 persennya berasal dari sampah daratan. Sampah tersebut kemudian mengalir ke sungai, pesisir, laut, hingga sampai ke dasar laut.
"Satu orang bisa hasilkan sampah 0,7kg per hari. Bayangkan kalau selama setahun, sampah tersebut sampai ke dasar laut. Maka pengendaliannya harus dari darat," ujar Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PLSB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati SH., M.Sc. Hal itu disampaikannya dalam acara ‘Memanfaatkan dan Bijak Mengendalikan Sampah Plastik’, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis 26 Juli 2018.
Adanya pertumbuhan penduduk di Indonesia yang makin pesat, membuat produksi sampah juga semakin banyak. Bahkan, dari 250 juta penduduk Indonesia, bisa menghasilkan hingga jutaan ton sampah per tahunnya.
"Tahun 2017, jumlah sampah di Indonesia tercatat sebesar 65 juta ton per tahun. Jumlah kenaikan penduduk yang juga disertai minimnya fasilitas pemilahan pembuangan sampah, membuat sumber sampah makin bertambah," ungkapnya.
Tak hanya itu, minim kesadaran serta perubahan gaya hidup pada masyarakat, memacu angka sampah semakin tinggi, khususnya sampah plastik. Maka, keterlibatan masyarakat dalam memilah sampah perlu diperhatikan.
"Ada perubahan gaya hidup seperti dulu ke pasar bawa kantong belanjaan sekarang mengandalkan plastik. Ini membuat kesadaran masyarakat terhadap sampah masih minim. Padahal, pengolahan sampah di sumbernya perlu dipahami sejak pemilahan sampah di rumah tangga dan gaya hidup," kata dia.