Tips Aman Makan Sosis Biar Enggak Kena Kanker Usus

Ilustrasi sosis
Sumber :
  • Pixabay/JuanitaClarke

VIVA – Siapa yang tak kenal sosis? Makanan berbahan dasar daging cincang ini tak hanya sering dijadikan sebagai lauk makan, campuran sayur, tapi juga dijajakan dalam bentuk camilan.

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan

Misalnya saja di kota besar seperti Jakarta, sangat mudah menemukan pedagang sosis bakar atau goreng, yang biasanya disajikan dalam satu paket lengkap dengan saus dan saus mayo.

Pernahkah Anda mendengar anggapan bahwa sosis bukanlah makanan yang sehat, karena terbuat dari daging sisa? Selain itu, sosis juga dicampur dengan bahan pengawet dan pewarna.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Dalam acara Ayo Hidup Sehat yang ditayangkan di tvOne, Senin, 30 Juli 2018, dr. Juwalita Surapsari, Mgizi, Sp.GK. membenarkan bahwa sosis pasti mengandung pengawet.

"Kalau pengawet itu pasti ada ya, tapi kalau kita beli di tempat orang yang terpercaya, apalagi sekarang yang ada label dari BPOM, harusnya sudah aman ya," kata dr. Juwalita yang saat itu ditemani host Indra Bekti dan dr. Reinita.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Dalam sosis juga terkandung asam lemak jenuh, yang berbahaya bagi kesehatan. Ditegaskan dr. Juwalita, asam lemak jenuh adalah asam lemak yang jahat. Tujuan dibubuhkannya asam lemak pada sosis, adalah untuk membuat teksturnya padat dan kenyal. "Biasanya lemak ditambahkan ke sosis supaya kenyal," ujarnya.

Kandungan garam dalam sosis juga terbilang tinggi. Garam, memiliki sifat yang dapat difungsikan sebagai pengering, sehingga sosis awet dan tahan lama. Sebagaimana kita tahu, konsumsi garam berlebih merupakan ancaman pula bagi kesehatan.

Sayangnya, tingginya kadar garam dan lemak pada sosis, tak diimbangi dengan nilai protein yang memadai. Padahal, alasan masyarakat mengonsumsi sosis adalah sebagai alternatif sumber protein hewani dari daging. "Protein, sih, ada. Cuma kecil banget," kata dr. Juwalita.

Untuk mengenali sosis yang berkualitas, ternyata gampang-gampang susah. Tapi ada satu trik yang bisa Anda coba, yaitu memperhatikan tekstur sosis. Karena sosis adalah makanan berbahan dasar daging, maka seharusnya serat-serat daging pun masih dapat terlihat meski sudah melalui proses penggilingan.

Dari segi warna pun dapat kita teliti. Apakah warna sosis terlihat homogen atau lebih bervariasi. Seperti yang ditunjukkan pada dr. Juwalita di studio Ayo Hidup Sehat, menurutnya, sosis yang warnanya homogen dikhawatirkan mengandung banyak campuran. "Harusnya kalau daging warnanya tidak seperti ini," kata dr. Juwalita sambil menunjuk sosis yang berwarna merah muda.

Anda juga perlu curiga jika menemukan sosis yang tampilan warnanya terlalu terang. Karena dikhawatirkan itu menggunakan pewarna buatan, bukan pewarna makanan alami. Pewarna buatan ini memiliki sifat karsinogenik alias meningkatkan risiko kanker, khususnya kanker usus.

Lantas, adakah cara untuk dapat mengonsumsi sosis secara aman? Berikut ini penjelasan dr. Juwalita.

1. Panduannya kalau makan daging olahan, mau sosis atau daging kalengan, jaraknya cukup sekali seminggu saja. Akan lebih bijaksana jika memilih daging yang murni, bukan olahan.

2. Beli di tempat terpercaya, periksa label kemasan dan pastikan sudah terdaftar di BPOM.

3. Harus dibarengi konsumsi yang cukup dari buah dan sayur, sehingga saluran cerna kita lebih sehat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya