Belajar Dari Denada, Ini yang Harus Dilakukan Terkait Kanker Anak

Denada dan Shakira.
Sumber :
  • instagram.com/denadaindonesia

VIVA – Kanker leukimia atau kanker darah merupakan jenis yang paling sering menimpa anak. Salah satu selebriti Tanah Air, Denada, harus ikut mengalami pengalaman pahit akibat kanker leukimia.

Verona Films Siap Meriahkan Bioskop Indonesia dengan Produksi 5 Film

Buah hati tercintanya, Shakira Aurum yang baru berusia 5 tahun, mengidap kanker leukimia. Prof. Dr. Djajadiman Gatot, SpA (K), Dokter Anak, Sekaligus konsultan Hematologi dan Onkologi RSCM mengatakan penyakit kanker paling banyak diderita anak-anak di Indonesia adalah leukimia atau kanker darah.

Lebih dari 300 ribu anak telah didiagnosis menderita penyakit kanker setiap tahunnya di seluruh dunia, dengan presentase kesembuhan hanya 20 persen. Menurut Prof. Dr. Djajadiman Gatot, saat ini belum ada penjelasan secara pasti penyebab Kanker Leukimia.

Perut Membesar dan Lebam di Kulit, Bisa Jadi Tanda Kanker Darah pada Anak

"Ini belum bisa ada satu pun peneliti yang mengatakan pasti ini sebabnya. Jadi sebabnya itu banyak, macam-macam, ada (faktor) genetik, ada (faktor) lingkungan, infeksi dan sebagainya," kata Dokter Djaja, kepada VIVA di Jakarta.

Dokter Djaja juga mengungkapkan bahwa kita harus lebih mewaspadai tanda-tanda penyakit kanker yang terdapat pada anak-anak. Terdapat tiga pilihan untuk penyembuhannya, yakni dengan kemoterapi, radioterapi, dan operasi.

Akrab Berolahraga Sejak Kecil, Denada Bagikan Rahasia Kesehatannya

Berbeda dengan kanker lainnya, kanker Leukimia ternyata tidak memiliki stadium, kanker ini disebut juga dengan kanker sistemik dan hanya bisa diobati dengan menjalani kemoterapi. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk tahu apa yang harus diperhatikan.

"Dengan sering-sering memeriksa keadaan seluruh tubuh anak, misalnya apakah ada benjolan. Ini bisa dilakukan dengan meraba saat memandikan anak," Prof. Dr. Moeslichan menjelaskan dalam rilis yang diterima VIVA, belum lama ini.

Dia melanjutkan, bahwa orangtua harus hati-hati apabila anak sering panas dan pucat, ada bintik-bintik pada kulit atau pun pendarahan pada kulit. Waspadai juga nyeri tulang, anak-anak belum bisa mengomunikasikan sakit ini, sehingga dapat dipantau dari berkurangnya aktivitas fisik dari yang biasa mereka lakukan.

"Bila ada satu atau lebih dari gejala ini muncul, maka segera tes darah dan telusuri lebih detail dan lengkap dari hasil tes darah tersebut” tambah dia.

Moeslichan juga menambahkan, orangtua yang anaknya menderita kanker harus mencari informasi akurat dan detail dari dokter yang mendampingi anak. Dia menyarankan agar orangtua juga mesti terbuka dalam mendiskusikannya dengan dokter sehingga mendapat pengarahan dan pemahaman lebih mendalam.

"Kemudian, jalani pengobatan atau terapi yang disarankan dokter pendamping dengan tertib,” imbuh Prof. Dr. Moeslichan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya