- Pixabay/badcoconut
VIVA – Siapa yang tak suka buah mangga. Buah tropis ini tak hanya enak dimakan manis (matang), tapi juga sangat nikmat jika dikonsumsi yang belum matang.
Meski sangat nikmat, namun timbul pro dan kontra seputar konsumsi buah mangga. Ada yang menyebutnya buah pemicu diabetes, hingga buah yang bikin gemuk. benarkah demikian?
Spesialis gizi klinis, Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK. mengatakan bahwa buah mangga adalah salah satu buah yang kaya nutrisi. Meski demikian, mengonsumsinya harus hati-hati.
"Mangga itu buah tropis yang kaya air dan serat. Tak cuma itu, kandungan nutrisinya melimpah. Tapi, makan mangga makan mangga jangan sampai yang terlalu matang. Karena kadar gulanya terlalu tinggi. Sebaiknya konsumsi yang tingkat kematangannya cukup, itu lebih sehat," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne Rabu 8 Agustus 2018. Lebih lanjut, ia menegaskan tentang mitos dan fakta yang beredar di masyarakat.
Mangga bikin gemuk?
"Fakta. Jika konsumsinya berlebihan. Ini berlaku juga untuk penyandang diabetes. Makan mangga harus hati-hati. Tapi bukan berarti tidak boleh makan mangga. Harus diperhatikan tingkat kematangannya," ujarnya
Buah mangga semakin matang, kadar glukosanya juga semakin tinggi. Jadi sangat berbahaya bagi penyandnag diabetes. Dan yang sedang berdiet.
Mangga sebabkan alergi?
"Fakta, tapi bukan buahnya melainkan getahnya yang membuat gatal dan alergi."
Mangga berbahaya bagi penderita maag?
"Fakta. Berbeda dengan mangga muda. Mangga yang belum matang ini justru berbahaya memicu maag. Kandungan gulanya memang rendah, namun ada zat asamnya yang berbahaya bagi lambung. Apalagi kalau konsumsinya kebanyakan."
Kebanyakan makan mangga sebabkan diare?
"Fakta. Ada zat mangga yang merangsang gerakan peristaltik di perut.
Bisa cegah kanker
"Fakta. Tapi harus di konsumsi dengan jangka waktu. Mangga mengandung zat-zat yang mengusir radikal bebas seperti betakaroteen (golongan antioksidan seperti vitamin A, vitamin C), tinggi mineral kalium juga magnesium jadi di dalam buah mangga lengkap."
