- unsplash
VIVA – Seks dan kesehatan berjalan seiring. Penelitian telah menghubungkannya dengan hasil pinggang yang lebih ramping, jantung yang lebih kuat, dan risiko yang lebih rendah terkena kanker prostat dan payudara.
Selain itu, seks juga membawa manfaat bagi kesehatan mental, karena seks dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah dan suasana hati yang lebih baik. Tetapi, rata-rata orang Amerika saat ini melakukan hubungan seks lebih sedikit daripada orang Amerika satu dekade yang lalu. Demikian menurut studi yang baru saja dirilis di Archives of Sexual Behavior.
Dari 2010 hingga 2014, rata-rata orang dewasa Amerika melakukan hubungan seks sembilan kali lebih sedikit per tahun daripada orang Amerika dari 2000 hingga 2004. Penurunan frekuensi itu bahkan lebih tajam bagi pasangan yang sudah menikah yang tinggal bersama, mereka melakukan hubungan seks 16 kali lebih sedikit dalam setahun.
Apa yang sedang terjadi? "Kami hanya bisa berspekulasi," kata penulis studi itu, Jean Twenge, seorang profesor psikologi di San Diego State University dan penulis Generation Me.
Tetapi peningkatan waktu yang dihabiskan untuk bekerja, dan peran menjadi orang tua mungkin menjadi alasan penurunan seks di antara orang yang sudah menikah. Ditambah lagi, dengan meningkatnya kualitas dan aksesibilitas hiburan streaming, waktu luang dengan pasangan kini lebih sedikit.
"Sekarang ada banyak cara lain untuk menghabiskan waktu luang di rumah," katanya. Daya tarik Netflix dan hiburan berbasis perangkat lainnya mungkin mengesampingkan seks.
Tetapi, sebuah data menunjukkan bahwa rata-rata orang dewasa menikmati seks 54 kali setahun, atau sedikit lebih dari sekali seminggu. Sementara pasangan yang sudah menikah hanya berhubungan seks sekitar 51 kali setiap tahun.
Menurut penelitian dari Amy Muise, asisten profesor psikologi di York University di Kanada, berhubungan seks sekali seminggu bisa jadi hal yang optimal untuk memaksimalkan kebahagiaan. Muise dan tim studinya menemukan bahwa pasangan yang melakukan terlalu banyak seks cenderung mengalami kesejahteraan yang lebih baik.
Ia menambahkan, bahwa seks dikaitkan dengan perasaan lebih puas dalam suatu hubungan. Tetapi setelah seminggu sekali, manfaat seks yang memuaskan tampaknya berkurang. Itu tidak berarti bahwa melakukan seks beberapa kali seminggu (atau lebih) adalah hal yang buruk. Hanya saja tampaknya tidak membuat pasangan lebih bahagia, katanya.
Jika gagal memenuhi kuota sekali seminggu, berusaha untuk mendapatkan lebih banyak aktivitas seks bisa menjadi ide yang baik, selama tidak terlalu dipaksakan.
