Bahaya Paparan Rokok Dini, Picu Stunting

Bayi baru lahir.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kasus Stunting di Indonesia masih menjadi permasalahan yang cukup besar dan mengkhawatirkan. Sebab, stunting tak hanya membuat tubuh pendek, namun juga performa otak yang tak maksimal.

Gandeng USAID, Freeport Indonesia Siapkan US$3,53 Juta 'Perangi' Stunting di Papua

Banyak pemicu stunting yang jika dipahami, sebenarnya bisa dihindari sejak awal. Salah satunya paparan asap rokok yang bisa membuat tubuh anak menjadi stunting.

"Studi dari Universitas Indonesia, orangtua yang merokok atau ada asap rokok yang terpapar pada anak, maka penyerapan zat gizi termasuk vitamin C dan B kompleks menjadi kurang maksimal. Hal ini memicu tubuh anak menjadi stunting," ujar Ketua TCSC IAKMI, dr. Sumarjati Arjoso, SKM, dalam acara media di kawasan Manggarai, Jakarta, Selasa 21 Agustus 2018.

Dana Program Stunting di Banjarmasin Diduga Berasal dari Pungli 27 Puskesmas

Hal ini ternyata bermula saat anak masih berada dalam kandungan ibu. Di mana, paparan rokok sejak dini tersebut membuat penyerapan gizinya terlambat.

"Zat gizi yang terhambat membuat berat badan bayi lahir rendah dan akhirnya penyerapan gizi juga akan terganggu. Ini membuat pertumbuhannya terhambat dan memicu stunting," jelasnya.

Terpopuler: Seks di Pagi Hari untuk Dapat Keturunan hingga Negara Termurah Buat Dikunjungi

Ia menegaskan, bahaya stunting bukan semata-mata di tinggi badan anak saja. Performa otak yang tak maksimal, membuat IQ anak rendah dan menghambat masa depannya.

"Bukan hanya tinggi badan, tetapi juga IQ. Angka stunting di Indonesia dari data riskesdas, 36 persennya rata-rata dari keluarga miskin."

Ilustrasi anak belajar.

Mengapa Anak Perlu Suplemen Nutrisi? Ini Alasannya

Pemberian suplemen pada anak juga bisa mencegah Stunting. Stunting, atau gagal pertumbuhan, merupakan masalah kesehatan yang serius di kalangan anak-anak.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2024