Benarkah Seks Berpengaruh Pada Performa Atlet?

Ilustrasi berolahraga bersama pasangan
Sumber :

VIVA – Empat pebasket asal Jepang dicoret dan dipulangkan di pertengahan ajang Asian Games 2018. Mereka dipulangkan karena tertangkap basah menyewa PSK Indonesia di sebuah hotel kawasan Jakarta. 

SOIna Dapat Dukungan 'Senjata' Baru, Atlet Disabilitas Siap Harumkan Indonesia

Keempatnya terlihat masih menggunakan seragam tim nasional saat mengunjungi hotel bersama dengan PSK. Hal ini dianggap melanggar aturan dari kontingen. 

Aktivitas seksual di kalangan para atlet sebelum bertanding sebetulnya bukan hal baru, ada banyak mitos menyelimuti pengaruh hubungan seksual terhadap performa dari seorang atlet. 

Peradangan Vagina Hingga Seks Menyakitkan, Penelitian Temukan Solusi Atasi Masalah Kewanitaan

Beberapa menyebut bahwa aktivitas seks bisa meningkatkan performa, sementara yang lain justru berkata sebaliknya. Lantas bagaimana sebenarnya?

Spesialis Kedokteran Olahraga Dr. Jordan Metzel, mengatakan bahwa hal tersebut memang sering dibicarakan, namun belum terbukti kebenarannya secara ilmiah. 

Pelatih Taekwondo dari Brimob Jambi Raih 10 Medali Emas Kapolri Cup

Di lain sisi ada penelitian yang menyebutkan bahwa bukan seks yang menurunkan performa para atlet, melainkan begadang semalaman. 
 
Salah satu bukti bahwa seks membantu performa para atlet pernah disajikan dalam jurnal Clinical Journal of Sports Medicine. Di dalamnya ditulis bahwa berhubungan seks malam sebelum kompetisi mampu memengaruhi performa para atlet. 

Kelelahan tidak dapat menjadi faktor besar karena sebagian besar hubungan seksual hanya membakar 25-50 kalori (setara dengan menaiki dua anak tangga). Para penulis dari penelitian itu menyimpulkan bahwa itu mungkin hanya tergantung pada orang tersebut. 

Beberapa orang mungkin merasa bahwa seks membantu mereka mengurangi kecemasan, sementara bagi yang lain itu menjadi pengalih perhatian.

Ada juga kemungkinan bahwa seks selama kompetisi atletik utama menyebabkan gangguan. Meski demikian, tidak ada penelitian yang menyebutkan soal efek psikologis dari berhubungan seks sebelum pertandingan.

“Dalam olahraga, orang memiliki semua jenis teori, bahkan jika itu tidak dibuktikan secara medis,”kata Dr. Metzel. 

Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki bukti ilmiah untuk mendukung klaim itu. Tetapi jika pemain berpikir tidak melakukan hubungan seks membantu mereka, itu mungkin memberi mereka manfaat secara psikologis. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya