Dianggap Sepele, Penyakit GERD Bisa Berlanjut Jadi Kanker

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • Pixabay/skeeze

VIVA – Penyakit Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD cenderung dianggap tak berbahaya oleh banyak masyarakat. Tidak heran, angka kanker akibat GERD kian meningkat akibat minimnya kesadaran masyarakat.

5 Benefits of Fasting for People with GERD

Prevalensi GERD, menurut hasil studi Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, dan kawan-kawannya, didapatkan bahwa prevalensi GERD mencapai 27,4 persen. Padahal bila dibiarkan GERD dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Hal ini terjadi karena asam lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan, sehingga yang awalnya hanya berupa perlukaan, lama kelamaan luka semakin luas dan bisa menyebabkan penyempitan kerongkongan bawah.

Ini 5 Manfaat Puasa untuk Penderita GERD

"Di luar saluran cerna, asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi, tenggorokan, pita suara, saluran pernapasan bawah bahkan sampai paru-paru," katanya dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018.

Bahkan GERD dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan yang menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan lesi prakanker. Kanker gastrointestinal yang menjadi momok bagi pasien dan dokter lantaran seringkali pasien datang terlambat untuk berobat.

Dear Penderita Maag, 5 Tips Ini Bermanfaat Untukmu

"Namun sayangnya banyak kasus kanker yang kerap ditemukan merupakan stadium lanjut, yaitu stadium 3 atau 4," kata dia.

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan pasien datang terlambat untuk berobat, di antaranya, gejala kanker yang seringkali tidak terasa ketika stadium awal dan pelayanan deteksi dini yang belum merata di seluruh daerah Indonesia. Selain itu, banyak pasien memandang enteng gejala penyakitnya karena kurang begitu mengganggu aktivitas kesehariannya.

"Ketika berat badan turun dan pucat, usia di atas 40, muntah darah, dan bab hitam terus menerus dan tidak menghilang, coba segera periksa dengan endoskopi. Ini untuk mendeteksi penyakit Barrett’s atau prakanker agar bisa dicegah sejak dini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya