Usai Gempa, Malaria Intai Lombok

Ilustrasi nyamuk malaria.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Dua orang warga Dusun Batu Kemaliq, Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) terjangkit malaria.

Nyamuk Anopheles, Penyebar Malaria di Cuaca Panas

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Marjito, M.Kes mengatakan, sebelumnya kedua orang itu dicurigai terkena penyakit campak, tapi setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya positif malaria.

“Dua orang itu awalnya dicurigai campak, tapi ternyata malaria, dan sekarang sudah sembuh dan sudah pulang,” kata Marjito, dikutip dari siaran pers Kementerian Kesehatan RI, Selasa, 4 September 2018.

6 Fakta Nyamuk Anopheles, Penyebab Penyakit Malaria yang Mematikan

Selanjutnya, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat melakukan kegiatan kontak survei atau mass blood survey (MBS) untuk mencari kemungkinan penularan. Hasilnya telah ditemukan 44 orang positif malaria dan sudah diobati dengan artemisinin combination treatment (DHP dan Primakuin).

“MBS dilakukan terhadap 936 orang, dan yang positif sebanyak 44 orang,” kata Marjito.

CDC Issues Malaria Outbreak Warning in Florida and Texas

Kabupaten Lombok Barat merupakan wilayah endemis malaria. Namun, Annual Parasite Incidence-nya (API) di bawah 20 orang per 1000 penduduk.

Dilaporkan juga terdapat perindukan anopheles di dekat lokasi pengungsian, kemudian dilakukan pengendalian lingkungan, pengendalian vektor, dan pelatihan singkat tenaga sukarela oleh petugas dari Dinkes Kabupaten Lombok Barat.

Di Kabupaten Lombok Utara, ada laporan sebanyak 19 kasus malaria, kemudian telah dilakukan pengendalian vektor oleh tim Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Surabaya.

Selama ini Kemenkes RI telah mendistribusikan kelambu massal ke daerah yang endemis malarianya tinggi. Kelambu juga telah didistribusikan ke daerah, termasuk NTB sebelum bencana gempa terjadi. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya