- Pixabay
VIVA – Sarapan pada anak-anak sangat dibutuhkan, terutama di masa pertumbuhannya. Tetapi, banyak orangtua yang terbiasa melewatkan sarapan untuk anaknya karena berbagai macam faktor.
Terkait pola sarapan, praktisi gizi kebugaran Jansen Ongko, M.s, RD, menjelaskan berbagai faktor yang turut memengaruhi. Menurutnya, gaya hidup yang semakin sibuk dan kekhawatiran meninggalkan anak dengan rasa Iapar di sekolah, berperan dalam buruknya pola makan anak.
"Berbagai mitos juga seperti tidak perlu sarapan kalau tidak lapar, bahkan ketakutan berlebih terhadap sumber gizi terhadap sumber gizi tertentu seperti karbohidrat atau gula, menjadikan pola sarapan sebutuhnya menjadi kebiasaan umum," ujar Jansen ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Jansen melanjutkan, peran sarapan dalam memupuk kebugaran fisik dan mental justru penting sekali. Apalagi, anak-anak sangat membutuhkan energi di saat belajar di sekolah.
"Pertama, sarapan memenuhi sekitar 15-30 persen kebutuhan gizi harian. Kedua, kebiasaan sarapan yang cerdas di saat makan siang, ketika jajan, dan makan malam," ungkapnya.
Adapun sumber baik seperti karbohidrat di pagi hari bisa membuat anak semakin berenergi di sekolah. Selain itu, tambahan dari protein tinggi dan multivitamin di pagi hari, harus diberikan pada anak sebelum ke sekolah.
"Karena anak banyak aktivitas, karbohidrat menjadi sumber energi yang baik untuknya. Untuk anak dan remaja, sebaiknya hindari kopi di pagi hari karena memicu sulit berkonsentrasi saat belajar," kata Jansen. (ase)
Sarapan Karbohidrat Olahan Bikin Wajahmu Terlihat Tua? Ini Kata Studi Terbaru!
Peneliti di Prancis menemukan bahwa orang yang sarapan kaya karbohidrat olahan dinilai kurang menarik dibandingkan mereka yang sarapan dengan karbohidrat non olahan.
