- Pixabay/digitalphotolinds
VIVA – Mi Instan siapa yang tak suka? Makanan yang selalu jadi primadona ini memang punya banyak penggemar hingga ke manca negara.
Selain praktis, mi instan juga memiliki banyak sekali pilihan rasa. Belum lagi jika mi instan tersebut dimasak dengan berbagai cara dan topping, hmm siapa yang bisa menolak?
Meski enak, namun bukan rahasia umum soal dampak negatif konsumsi mi instan. Banyak masyarakat yang menilai jika konsumsi mi instan dapat memicu kanker dan masalah kesehatan lainnya.
Spesialis gizi klinis, Dr. dr. Samuel Oetoro, MS SpGK mengatakan hal serupa. Menurutnya kita memang tidak disarankan mengonsumsi mi instan terlalu sering.
"Jeleknya, mi instan itu full Karbohidrat karena dibuat dari campuran tepung terigu dan tapioka. Persentasenya 70 persen terigu 30 persen tapioka," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne Rabu 12 September 2018.
Lebih lanjut ia menyebutkan dampak buruk lainnya yang tak kalah berbahaya adalah kandungan natrium yang tinggi. "Kandungan natrium mi instan sangat tinggi, bisa memicu hipertensi. Tinggi natrium itu berisiko darah tinggi," ujarnya.
Kadar natrium lebih lanjut dijelaskannya tak hanya ada di dalam bumbunya, namun juga ada di dalam mi instannya sendiri sebagai pengawet makanan.
"Belum lagi jika ada tambahan topping keju dan daging olahan. Karenanya harus perhatikan kadarnya."
Meski lebih dikhawatirkan manfaat buruknya, namun Samuel berujar kalau mi instan masih aman dikonsumsi dengan taraf yang wajar dan tidak berlebihan.
"Satu minggu dua kali masih sangat aman, tidak perlu setiap hari konsumsi. Tubuh kita membutuhkan nutrisi yang lain," ungkapnya.