Kenali Penyebab Stroke, Pembunuh Nomor 2 di Indonesia

Terapi medis penderita stroke.
Sumber :
  • REUTERS/Allison Joyce

VIVA – Stroke menjadi salah satu penyakit yang berbahaya. Sebab, penyakit ini dapat merenggut nyawa seseorang secara diam-diam dengan mengakibatkan kelumpuhan pada otak atau menyebabkan kecacatan.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Stroke sendiri merupakan gangguan pembuluh darah di otak. Dalam pemaparan yang diberikan oleh staf medis divisi Neurovaskulat dan Stroke, Departemen Neurologi, FMUI RSCM, dr. Mohammad Kurniawan, Sp.S (K) dijelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit mematikan nomor dua di dunia setelah jantung. Sebesar 80 persen stroke dialami oleh masyarakat di negara berkembang.

"Di China, India, Rusia, Brasil dan Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian nomor dua setelah Jantung," kata Mohammad di Hotel Double Tree by Hilton, Jakarta, Kamis, 20 September 2018.

Sadis! Suami Bakar Istri di Jayapura Gara-gara Sakit Stroke

Dia melanjutkan, untuk di Indonesia saja, kata dia, pada tahun 2013 angka kejadian stroke sendiri berada pada 12,1 per 1.000 penduduk, atau naik cukup besar dibandingkan dengan di tahun 2007 sebesar 8,3 per 1.000 penduduk.

"Penderita stroke di Indonesia itu sebesar 3 juta atau 6 kali lipat dari penduduk Brunei," ujarnya.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Dia melanjutkan, bukan hanya hanya diderita oleh orangtua saja, saat ini banyak muda-mudi yang sudah menderita stroke. Ia mengaku pernah menangani pasien stroke termuda yakni berusia 23 tahun.

Lebih lanjut, Mohammad melanjutkan bahwa stroke adalah penyakit multifaktor alias banyak penyebabnya. Salah satu yang paling umum adalah fibrilasi atrium (FA) atau kelainan irama jantung, di mana detak jantung tidak reguler yang disebabkan oleh kekacauan kontraksi dari ruang serambi jantung, sehingga memicu pengentalan darah dalam rongga jantung. Selain itu ada pula hipertensi, diabetes dan kolesterol.

"Kalau gejala seperti itu biasanya rata-rata dialami oleh usia 58 tahun. Tetapi kalau usia muda itu karena kelainan bawaan. Salah satu yang mungkin terjadi adalah irama jantung, kelainan autoimun, tapi prinsipnya kita harus cari tahu semua," jelas dia.

Selain itu, bisa juga diakibatkan gaya hidup yang buruk, seperti sering konsumsi junk food, kerja di belakang meja, kurang gerak tubuh yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular maupun hipertensi.

Perlu diketahui, ciri atau gejala stroke yang perlu diwaspadai antara lain, satu sisi tubuh wajah tidak simetris (senyum tidak simetris), ada pula yang menyerang retina sehingga tiba-tiba mengalami kebutaan, kedua kaki atau salah satu sisi tangan dan kaki yang tidak bisa digerakkan, sakit kepala hebat hingga bicara pelo.

Jika mengalami gejala-gejala tadi, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya