- ANTARA FOTO/Ampelsa
VIVA – Sejak dulu, pemberian vaksin bertujuan untuk membentuk pertahanan tubuh terhadap penyakit-penyakit tertentu. Siapa sangka, pembuatan vaksin terpicu dari para perempuan pemerah susu.
Awal mula pembuatan vaksin untuk virus menular ditemukan oleh seorang peneliti bernama Edwards Jenner. Kala itu, di kota tempat ia bermukim, hadir penyakit menular yang memicu kejang dan kematian.
"Itu pertama kalinya ditemukan penyakit virus cacar yang disebarkan oleh sapi atau cowpox," ujar Spesialis Bedah Saraf sekaligus Dosen dan Peneliti FK Unpad, Dr. Ahmad Faried, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Faried menjelaskan, kala itu semua masyarakat terpapar dengan penyakit tersebut. Namun uniknya, virus tersebut tidak menjangkiti para perempuan pemerah susu sapi.
"Edward mengobservasi, ternyata tangan para pemerah susu sapi itu sudah ada luka kemudian bernanah namun mengering. Ternyata, mereka awalnya terpapar pelan-pelan dan tubuhnya membuat antigen atau antibodi dari virus tersebut," kata dia.
Akhirnya, lanjut Faried, Edward memberikan cairan dari tubuh para pemerah susu yang disuntikkan sebelumnya. Tak lama, mereka yang terjangkiti penyakit tersebut secara perlahan sembuh dan pulih.
"Dari situ awal mulanya Edward membuat vaksin, yakni menggunakan virus yang dilemahkan kemudian disuntik ke dalam tubuh pasien. Ia memperbanyak sistem pertahanan tubuh dari metode itu."