Kenali 4 Cara Penularan HIV Paling Rentan

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • www.pixabay.com/typographyimages

VIVA – Berdasarkan data dari WHO, pada tahun 2017 terdapat 36,9 juta jiwa di dunia hidup dengan HIV. Namun, WHO mencatat sejak AIDS ditemukan hingga akhir 2015 terdapat 34 juta orang meninggal dan di tahun 2015 tercatat sebesar 1,1 juta orang meninggal terkait dengan AIDS.

Dokter Boyke Ungkap Gaya Bercinta Ini Nikmat Tapi 100 Kali Berisiko Tularkan HIV/AIDS

Meski angka tersebut cenderung menurun dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 1,5 juta kematian, namun virus ini patut diwaspadai. Apalagi, di lndonesia, hingga saat ini HIV AIDS sudah menyebar di 407 dari 507 kabupaten/kota (80 persen) di seluruh provinsi.

HIV atau human immunodeficiency virus dapat menyebar melalui berbagai cara ke tubuh manusia. Berikut empat cara penularan HIV paling rentan berdasarkan paparan Pakar hematologi, Prof. DR. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM (K), kepada VIVA beberapa waktu lalu.

Beri Proteksi Cegah HIV hingga Kehamilan Tak Diinginkan, Begini Cara Pakai Kondom yang Benar

1. Berhubungan seks

Cara ini merupakan yang paling rentan menyebarkan HIV ke tubuh. Paparan cairan tubuh ke pasangan saat berhubungan seks, menjadi cara paling mudah dihinggapi virus. Adapun cara berhubungan seks yang paling mudah menularkan yaitu pria ke wanita atau sebaliknya dan pria ke pria.

Bantah Tudingan Venny Alberti Tularkan Penyakit Kelamin, Akash Elahi: Saya Siap Tes HIV Lagi

2. Narkotika suntik

Jarum suntik menjadi wadah penyebaran yang cukup rentan terhadap HIV. Bahkan, dari data yang ada, pemakaian jarum suntik secara bergantian di penjara, membuat para narapidana sangat mudah diintai HIV.

3. Transfusi darah

Tidak ada yang mengetahui status pasti pada pendonor darah. Untuk itu, kondisi yang memicu adanya transfusi darah, membuat virus dengan sangat mudah menular dan masuk ke tubuh. Maka, dihimbau jika memang tidak dalam kondisi sangat darurat, transfusi darah sebaiknya tidak dilakukan.

4. Ibu hamil ke janin

Hal ini sangat mudah terjadi penularan karena darah di dalam plasenta akan membawa virus ke janin di kandungan. Namun, angka kasusnya sendiri sudah sangat menurun karena ibu hamil dengan HIV sudah dianjurkan menggunakan obat antirektoviral dan terbukti efektif mencegah penularannya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya