2 Ton Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil dan Balita di Donggala-Palu

Pasien dan korban gempa berada di tenda darurat di Rumah Sakit Wirabuana, Palu, Sulawesi Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) mendorong agar bantuan obat-obatan serta alat kesehatan lainnya, penjernih air, makanan tambahan bagi ibu hamil dan Balita, agar dapat segera sampai di fasilitas kesehatan di wilayah gempa dan tsunami.

COVID-19 Menuju Endemi, Aturan Wajib Masker Akan Dihapus?

Selain fokus pada penyelamatan korban reruntuhan, Kemenkes juga memperhatikan kelompok rentan yakni ibu hamil dan Balita. Untuk itu, Kemenkes akan segera mengirimkan bantuan makanan tambahan bagi Ibu Hamil dan Balita sebanyak 2 ton.

"Obat-obatan sebetulnya cukup, tetapi untuk selanjutnya pasti akan membutuhkan. Itu kita geser juga, dari Luwuk Timur, Luwuk Utara, untuk mengirim obat-obatan. Kami juga tetap akan support dari pusat, termasuk yang sangat diperlukan itu ATS (anti tetanus serum). Obat dari pusat juga sudah ada di (bandara) Halim Perdanakusuma,” tutur Menkes Nila Moeloek, dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, Selasa 2 Oktober 2018.

Update COVID-19 Hari Ini 6 Maret 2022: Kasus Positif Tambah 24.867

Tak hanya itu, bencana gempa dan tsunami yang menghantam Donggala, Mamuju dan Palu mengakibatkan kerusakan infrastruktur termasuk aliran listrik yang dapat menghambat upaya pertolongan dan pengobatan bagi para korban. Menkes menyatakan bahwa saat ini Kemenkes mengupayakan betul agar kamar operasi dapat berfungsi.

“Tindakan-tindakan seperti untuk kasus trauma musculoskeletal agak sulit dilakukan selama kamar operasi tidak optimal, maka kami upayakan betul. Dokter sudah datang dan sebagian membawa peralatan, seperti dokter ortopedi karena kita tahu dampak gempa itu patah tulang (fracture) pasti banyak,” ungkap Menkes.

Kasus COVID-19 Terus Turun, Indonesia Sudah Lewati Gelombang 3?

Menkes menambahkan bahwa pelayanan kesehatan selain membutuhkan listrik dan BBM untuk menyalakan genset, pun membutuhkan air bersih. Untuk itu, selain berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, salah satu unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan yakni Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit (BTKL-PP) Makassar telah mengirimkan lebih dari 1.000 penjernih air untuk dapat menjernihkan 70 liter air.

Pembangunan hunian tetap (huntap) yang dibangun Kementerian PUPR.

Kebut Pembangunan Pasca Gempa-Tsunami di Sulteng, Lebih 5 Ribu Huntap Disiapkan

Hunian tetap atau huntap salah satu upaya pemulihan kerusakan infrastruktur pascabencana gempa bumi dan tsunami, di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu.

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2023