Sarang Semut Bisa Sembuhkan Impotensi, Mitos Atau Fakta?

Sarang semut.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Tumbuhan sarang semut selama ini disebut-sebut mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, mulai dari yang ringan hingga kronis. Sebut saja hipertensi, serangan jantung, kanker, tumor, wasir dan maag.

VIDEO: Diet Sebabkan Kulit Kusam dan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya

Bagi Anda yang belum tahu, sarang semut banyak hidup di batang pohon-pohon besar di hutan tropis. Tumbuhan sarang semut juga sebenarnya merupakan jenis tumbuhan herbal dan bukan benar-benar sarang atau rumah semut. Nama yang melekat padanya dikarenakan tumbuhan ini banyak memiliki rongga-rongga seperti layaknya sarang semut.

Ternyata, tidak semua anggapan yang beredar di masyarakat tentang sarang semut benar adanya. dr. Tulus Satriasih Sp.FK mengatakan, bahanya mitos yang beredar terkait sarang semut, mulai dari bisa menyembuhkan impotensi, meningkatkan gairah seksual, baik untuk ibu hamil, menyembuhkan wasir hingga keputihan.

Bisa Bantu Kurangi Risiko COVID-19, Ini 3 Cara Dapatkan Vitamin D

Faktanya, belum ada bukti medis atau studi yang pernah dilakukan untuk membuktikan hal-hal tersebut. Misalnya saja klaim sarang semut bisa menyembuhkan impotensi.

"Impotensi kan disfungsi ereksi. Ketidakmampuannya untuk ereksi itu banyak penyebabnya. Kelainannya bisa gangguan dari pembuluh darah, sistem saraf atau hormonal," ujar Tulus dalam acara Ayo Hidup Sehat, Kamis, 18 Oktober 2018.

Puasa Berdampak pada Pencegahan Kanker?

Begitu juga dengan mitos yang mengatakan sarang semut baik dikonsumsi ibu hamil. Padahal faktanya sama sekali tidak benar.

"Tidak disarankan untuk ibu hamil karena kita tidak tahu keamanan untuk ibu hamil atau janin. Belum ada penelitiannya. Tapi memang dari beberapa penelitian, walaupun bukan pada manusia, sarang semut bisa menurunkan kejadian preeklamsia," kata Tulis.

Namun, Tulus mengakui salah satu manfaat luar biasa sarang semut, yaitu mampu mencegah pertumbuhan sel kanker.

"Karena mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Berarti bisa mencegah radikal bebas, yang merupakan salah satu penyebab kanker. Tapi enggak bisa menyembuhkan ya. Mungkin menurunkan risiko kanker," ucapnya.

(ch)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya