Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Seputar Kelengkeng

Kelengkeng atau lengkeng.
Sumber :
  • Pixabay/ Bigtreetgroup

VIVA – Kelengkeng atau kerap disebut lengkeng merupakan buah yang cukup digemari di Indonesia karena rasanya yang manis dan kandungan air yang cukup banyak.

9 Manfaat Buah Kelengkeng, Cegah Anemia Hingga Tingkatkan Libido

Kelengkeng juga diketahui mengandung vitamin C yang baik bagi tubuh serta kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Namun, terdapat beragam mitos dan fakta terkait dengan konsumsi buah berukuran kecil ini.

Berikut ini beberapa mitos dan fakta seputar kelengkeng yang dijabarkan oleh dr. Della Manik, M.Gizi dalam program Ayo Hidup Sehat tvOne, Jumat, 19 Oktober 2018.

VIDEO: Diet Sebabkan Kulit Kusam dan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya

1. Fakta: Penderita diabetes tidak boleh makan kelengkeng

Kelengkeng mengandung kadar glukosa yang tinggi sehingga memiliki indeks glikemik  yang juga tinggi. Mengonsumsinya bisa menyebabkan kadar gula naik secara signifikan, sehingga penderita diabetes tidak boleh mengonsumsi buah ini

Bisa Bantu Kurangi Risiko COVID-19, Ini 3 Cara Dapatkan Vitamin D

Ya, kelengkeng bisa membuat kadar gula naik tiga kali lipat dibandingkan dengan mengonsumsi pir hijau. Jadi penderita diabetes disarankan tidak mengonsumsi buah ini.

2. Mitos: Mengonsumsi kelengkeng dapat menurunkan risiko katarak

Banyak yang menyebut bahwa mengonsumsi kelengkeng dapat mengurangi risiko katarak, tapi ternyata hal itu adalah hisapan jempol belaka alias mitos. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal itu.

3. Mitos: Membantu keberhasilan program diet

Della menyebutkan bahwa memang pernah ada penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai kandungan di dalam 14 buah kelengkeng. Yang mana kelengkeng memiliki kandungan vitamin C, vigatalium dan kandungan gula tinggi. Untuk itu, dia menyarankan hanya mengonsumsi  1 porsi atau 14 buah lengkeng saja dalam seminggu.

4. Fakta: Kelengkeng dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang

Sebuah penelitian di tahun 2016 menunjukkan ekstrak buah kelengkeng memiliki kandungan osteogenik yang dibutuhkan bagi pasien osteoporosis. Di dalam 1 porsi atau 14 buah ekstrak lengkeng mengandung energi sebesar 60 kkal, vitamin C yang dibutuhkan dalam sehari sebesar 90, kalium sebesar 320 miligram, tembaga, B2 serta antioksidan tinggi yang penting untuk tubuh dan kulit.

Della juga memberikan beberapa tips dalam mengonsumsi buah kelengkeng agar tetap bisa mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan.

Pertama, konsumsi buah kelengkeng maksimal sebanyak 14 buah dalam sehari. Sedangkan untuk penderita diabetes tidak disarankan mengonsumi kelengkeng. Kedua, bagi yang ingin menurunkan berat badan bisa mengonsumsi kelengkeng 14 buah dalam satu minggu.

Ketiga, jangan menyantap kelengkeng bersama teh atau sirup karena jumlah kalori akan bertambah. Keempat, makan kelengkeng tepat waktu, yakni saat di sela-sela makan pagi dan siang, serta di sela-sela makan siang dan malam.

“Karena kalau mengonsumsi kelengkeng saat makan besar, total kalori akan semakin besar dan jika dikonsumsi seperti itu secara terus menerus bisa menyebabkan obesitas,” ucap Della.

(ch)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya