Tak Hanya Lantai dan WC Bersih, Ini Kategori Pasar yang Sehat

Ilustrasi pasar tradisional
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 yang akan diperingati pada 12 November 2018 mendatang Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek menyambangi Pasar Kramat Jati, untuk menyuarakan penguatan Pasar Sehat.

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

Dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, pasar merupakan salah satu area yang banyak dan sering dikunjungi masyarakat. Menkes Nila Moeloek menekankan bahwa program pasar sehat perlu diperkuat karena membawa manfaat bagi kesehatan masyarakat.

"Jadi saya kira pasar sehat memang penting ya. Pertama tentu dari sisi ruang, udaranya harus bersih, tersirkulasi dengan baik. Tadi kita juga melihat toiletnya bersih," ujar Menkes Nila Moeloek.

Emak-emak Hadang Alat Berat Tolak Pembongkaran Pasar Kutabumi

"Selain pengelola, saya juga minta masyarakat juga harus bertanggung jawab untuk menjaga kebersihannya. Mengeluarkan uang seribu atau dua ribu tetapi itu bentuk kepedulian agar kebersihan toilet itu tetap terjaga karena tanggung jawab bersama."

Masih seputar pentingnya keberhasilan pasar, dalam kunjungannya di Pasar Kramat jati, Menkes Nila Moeloek, menyerahkan bantuan Alat Pembersih Pasar kepada Direktur Teknologi Pasar Kramat Jati, Hartono. Tahun 2018, Kementerian Kesehatan membagikan alat pembersih pasar dengan kekuatan air ke 150 pasar dari 1500 pasar binaan Kementerian Perdagangan.

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

Selain itu, Menkes Nila Moeloek menekankan agar blok penjualan bahan pangan organik agar senantiasa memperhatikan kebersihan, memilah dan mengolah sampah untuk dikelola, sehingga kualitas pangan terjaga.

“Bahan organik, baik sayur, buah, ikan, maupun makanan, kita harapkan jangan sampai ada tikus atau lalat wara-wiri. Satu yang bagus di sini, sampah sudah dikelola dengan baik. Ini demi kita semua, jadi belanja juga nyaman dan bahan-bahan pangan yang dibeli juga bagus, bersih dan sehat," imbuhnya.

Menkes juga memuji pengelola karena memahami pentingnya keberadaan ruang laktasi di tatanan pasar. Mengingat karena para pedagang maupun pembeli adalah ibu-ibu, sehingga mereka bila membawa bayi bisa menyusui atau memerah ASI dan menyimpannya di kulkas dan nanti dapat dibawa pulang ke rumah.

"Banyak sekali masyarakat berkumpul di pasar, sehingga akan sangat bermanfaat bila secara rutin dan berkala dapat diselenggarakan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang melakukan pemeriksaan minimal dua faktor risiko kesehatan, yaitu tekanan darah dan gula darah," jelasnya.(tp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya