Setiap Tahun, Polusi Udara Membunuh 600 Ribu Anak

Ilustrasi polusi udara.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA – Polusi udara semakin mengkhawatirkan, menurut WHO paparan udara beracun baik di dalam ruangan dan luar ruangan setiap tahunnya membunuh sekitar 600 ribu anak di bawah usia 15 tahun.

Termasuk Polusi Udara, Ini 10 Penyebab Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

Data dari badan kesehatan PBB juga menunjukkan bahwa setiap hari 93 persen anak-anak di bawah usia 15 tahun, atau sekitar 1,8 miliar anak muda, termasuk 630 juta di bawah usia lima tahun menghirup udara yang sangat tercemar. 

Dilansir laman Independent, Ini memiliki konsekuensi yang tragis. Pada 2016 saja, sekitar 600 ribu anak meninggal akibat infeksi pernapasan akut yang rendah yang disebabkan oleh udara yang tercemar.

Kendaraan Operasional Timnas Indonesia Bakal Full Listrik

"Udara yang tercemar meracuni jutaan anak dan menghancurkan hidup mereka," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan. 

Menurutnya hal ini tidak bisa dimaafkan. Setiap anak harus dapat menghirup udara bersih sehingga mereka dapat tumbuh dan memenuhi potensi penuh mereka. Menurut data WHO, lebih dari sembilan dari 10 orang di planet ini menghirup udara beracun yang berbahaya, menyebabkan sekitar tujuh juta kematian prematur setiap tahun. 

Pemerintah Berencana Naikkan Pajak Kendaraan Bermotor

Polusi udara sangat berbahaya bagi anak-anak, dan menyumbang hampir satu dari 10 kematian di antara anak-anak balita di seluruh dunia, kata laporan itu. 

Penelitian WHO, yang memeriksa biaya kesehatan pada anak-anak yang menghirup tingkat bahaya udara yang berbahaya baik di udara maupun udara, terfokus pada partikel berbahaya dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer (PM2,5).

Ini termasuk racun seperti sulfat dan karbon hitam, yang menimbulkan risiko kesehatan terbesar karena mereka dapat menembus jauh ke dalam paru-paru atau sistem kardiovaskular.

Laporan tersebut menemukan bahwa anak-anak di negara-negara miskin jauh lebih berisiko, dengan 98 persen dari semua anak balita di negara berpenghasilan rendah dan menengah yang terpapar.  

Anak-anak yang telah terpapar polusi udara tingkat tinggi mungkin juga berisiko lebih besar untuk penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular di kemudian hari. 

Polusi udara mengerdilkan otak anak-anak kita, mempengaruhi kesehatan mereka dengan cara yang lebih dari yang kita duga," kata Maria Neira, kepala departemen kesehatan masyarakat dan lingkungan WHO.(tp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya