Menkes: Angka Penyakit Tidak Menular Meningkat Drastis

Kemenkes RI
Sumber :
  • Viva.co.id/Diza Liane

VIVA – Penyakit tidak menular atau PTM mulai mengkhawatirkan masyarakat Tanah Air. Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan bahwa angka PTM kian meningkat secara drastis di tahun 2018 ini.

Indonesia Hadapi Bonus Demografi, Ini Tantangan dan Peluangnya

Dikatakan Menkes, hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 (Riskedas 2018) yang dirilis oleh Litbang Kemenkes memberikan beberapa hasil yang baik. Salah satunya angka stunting turun dari 37,2 menjadi 30,8, kendati masih di bawah angka WHO. 

"Artinya kita masih punya tugas luar biasa untuk menurunkan angka stunting lagi. Namun sedihnya, di sisi lain angka penyakit tidak menular meningkat luar biasa," ujar Menkes dalam acara InaHEA, di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu 31 Oktober 2018.

Mengenal Epilepsi, Penyakit Tak Menular yang Diidap Amanda Manopo

Lanjut Menkes, angka diabetes meningkat dari 6,8 persen menjadi 8,2 persen. Tak hanya itu, hipertensi dan penyakit lain juga kian banyak.

"Termasuk angka hipertensi dan merokok pada anak-anak yang sekarang menjadi 9, di mana dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional menjadi 5, ini tugas berat kita semua," tegas dia.

Pandemi Mulai Mereda, Tetap Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular

Problem obesitas, bukan hanya pada anak-anak karena obesitas anak mulai mendapat perhatian yang baik, justru obesitas dewasa meningkat. Hal ini tentu saja berkaitan dengan pembiayaan kesehatan yang membebani pemerintah bagaimana merumuskan pembangunan ekonomi kesehatan kita.

"Biaya penyakit tidak menular ini memang benar salah satu yang membuat BPJS mengalami kesulitan sebab 35 persen belanjanya BPJS habis untuk manfaat medis dari penyakit tidak menular ini," jelasnya.

Sistem kesehatan melalui JKN memang meningkatkan harapan masyarakat terkait dengan kesiapan akses pelayanan dan obat-obatan dan pada saat yang sama masyarakat menuntu kualitas layanan kesehatan yang baik. Karenanya pemerintah punya tugas luar biasa untuk mewujudkan harapan masyarakat ini.

"Untuk itu saya berharap, bagaimana InaHEA ikut membantu mengubah pola pikir kesehatan masyarakat kita. Kita harus juga melakukan reformasi di dalam kesehatan masyarakat tidak seperti biasanya karena terlihat pola ini terbukti dengan jelas di dalam hasil Riskesdas 2018." (tp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya