8 Mitos dan Fakta Belimbing Wuluh, Turunkan Tensi hingga Diabetes

Belimbing Wuluh atau belimbing sayur
Sumber :
  • Dokumentasi Ayo Hidup Sehat tvOne

VIVA – Belimbing wuluh menjadi salah satu buah yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Bukan hanya dimakan, buah asam segar ini pun sering dijadikan sebagai pelengkap rasa dalam masakan. Bukan hanya itu saja, belimbing wuluh juga diketahui memiliki manfaat kesehatan. Namun tidak sedikit pula informasi yang salah di kalangan masyarakat terkait manfaat belimbing wuluh.

Rahasia Cantik Alami: Ini Manfaat Luar Biasa Belimbing Wuluh untuk Kesehatan dan Kecantikan

Berikut ini sejumlah mitos dan fakta seputar manfaat kesehatan dari belimbing wuluh seperti yang disampaikan oleh dr. Ida Gunawan, MS, Sp.GK (K) dalam acara AYO HIDUP SEHAT tvOne, Senin 5 November 2018.

1. Batuk dan flu reda jika mengonsumsi belimbing wuluh

Terpopuler: Manfaat Belimbing Wuluh sampai Tanggapan Buya Yahya Soal Kasus Inses

Mitos. Konsumsi belimbing wuluh tidak bisa menyembuhkan batuk, apalagi langsung menyembuhkan flu. Karena penyebab batuk bermacam-macam. Bisa karena virus atau bisa juga karena bakteri. Namun, meski begitu, buah ini kaya antioksidan dan kaya vitamin C sehingga bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah diserang flu dan batuk.

“Belimbing yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan gejala flu jika kebutuhan vitamin C nya 90 mg perhari dalam 100 gram belimbing wuluh. Jadi sekitar 10 belimbing saja cuma 15 mg vitamin C. Kalau memang harus menggunakan belimbing ini,  sehari kira kira harus makan 6x100 gram atau 6 ons sehari,” ujar dr Ida.

Belimbing Wuluh Ternyata Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh, Ini Daftarnya

Wajah jerawatan.

2. Mengatasi jerawat

Fakta, belimbing wuluh diketahui bisa mengatasi jerawat. Karena buah ini mengandung vitamin C dan antioksidan yang tinggi dan memiliki efek moisturizer. Caranya adalah dengan membuatnya menjadi masker, pertama bersihkan belimbing kemudian dijus dan saring airnya diambil kemudian dioleskan ke wajah.

3. Mengatasi nyeri otot dengan mengoleskan belimbing
Mitos, tidak ada kaitannya belimbing dengan meredakan nyeri otot, karena belimbing wuluh tidak mengandung sifat analgetik.

4. Menyembuhkan rematik

Mitos, karena tidak ada kandungan analgetik. Untuk menyembuhkan nyeri sendi, otot harus mengandung analgetik.

5. Menurunkan tensi darah
Fakta, karena cara kerja asam dari antioksidan yang ada di belimbing wuluh dapat memperbaiki elastisitas darah. Namun itu perlu membutuhkan waktu.

Ilustrasi hipertensi atau tekanan darah tinggi.

6. Melangsingkan tubuh

Mitos, meski kandungan kalorinya cukup kecil yakni 19 kal per 100 gram, tapi masalahnya tidak ada yang mau mengonsumsi buah ini secara utuh karena rasanya yang sangat asam. Biasanya kebanyakan orang mengonsumsinya hanya sebagai bahan tambahan dalam sayur. Jika sayur yang ditambahkan belimbing wuluh ditambah lagi dengan santan, tentu khasiat untuk melangsingkan tubuh tidak akan didapat.

"Biasanya bisa dijadikan kombinasi dengan makanan seperti gulai ikan, tapi kan ada santannya sama saja," kata Ida.

7. Dapat menyembuhkan diabetes

Mitos, yang utama dalam mengatasi diabetes adalah mengendalikan makan. Orang diabetes harus makan makanan yang tinggi serat. Sedangkan belimbing tidak banyak hanya ada 1 gram serat  per 100gram. Ida menyarankan lebih baik mengonsumsi sayuran hijau untuk mendapatkan serat tinggi.

8. Menyembuhkan sariawan

Fakta, caranya mengolah belimbing menjadi jus kemudian minum kemudian, bisa juga air jus dihunakan untuk berkumur dalam mulut.

“Jadi fakta buah ini bisa sembuhkan sariawan karena kaya vitamin C, tapi belimbingnya harus dikonsumsi bukan ditempel di tempat sariwan. Antioksidannya juga tinggi. Kemampuan antioksidannya sampai 44 persen.” .

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya