Studi: Terlalu Banyak Tidur Bisa Picu Turunnya Daya Pikir

Ilustrasi sakit.
Sumber :
  • Pexel

VIVA – Selama ini banyak penelitian menyebutkan tentang bahaya kurang tidur, mulai dari menjadi obesitas hingga tidak menarik bagi lawan jenis. Tetapi, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa terlalu banyak tidur, ternyata juga bisa memicu menurunnya daya pikir.

Studi: Orang Dengan Kualitas Tidur yang Baik, Hidup Lebih Bahagia

Dalam sebuah studi tidur terbesar di dunia, tim ahli saraf dari Institut Otak dan Pikiran, West University meminta bantuan lebih dari 40 ribu orang dari seluruh dunia untuk ikut bagian dalam penelitian ilmiah online yang terdiri dari kuesioner mendalam dan serangkaian kegiatan kinerja kognitif.

“Kami benar-benar ingin menangkap kebiasaan tidur orang-orang di seluruh dunia. Tentunya, ada banyak penelitian tidur yang lebih kecil dari orang-orang di laboratorium, tetapi kami ingin mencari tahu seperti apa tidur di dunia nyata,” ujar Adrian Owen, peneliti dalam ilmu saraf kognitif dan pencitraan.

5 Waktu yang Dilarang untuk Tidur dalam Islam, Bisa Berdampak Buruk

Dilansir laman NyPost, para peserta memberikan informasi yang luas tentang kehidupan mereka yang mungkin telah berkontribusi pada beberapa hasil, termasuk obat mana yang mereka gunakan, berapa usia mereka, di mana mereka tinggal dan jenis pendidikan apa yang telah mereka terima.

Sekitar setengah dari semua peserta rata-rata melaporkan hanya tidur kurang dari 6,3 jam per malam, atau kurang satu jam kurang dari jumlah yang disarankan studi.

Penyintas COVID-19 Rentan Alami Gangguan Tidur, Ini Alasannya

Sepanjang penelitian, tim membuat sejumlah penemuan mengejutkan, termasuk bahwa sebagian besar peserta yang tidur empat jam atau kurang, memiliki tampil seolah-olah sembilan tahun lebih tua.

Selain itu, mereka juga tidur cukup selama tujuh hingga delapan jam berkaitan dengan perilaku kognitif yang sangat fungsional. Sedangkan siapapun yang tidur lebih banyak atau lebih sedikit daripada ini melakukan hal yang lebih buruk secara kognitif tanpa memandang usia mereka.

Dua tindakan yang paling dipengaruhi oleh tidur adalah penalaran dan kemampuan verbal, sedangkan kinerja memori jangka pendek relatif tidak terpengaruh.

Temuan ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dipresentasikan di Kongres European Society of Cardiology di Munich awal tahun ini.

Menggunakan data, dari lebih dari satu juta orang dewasa, para ilmuwan menemukan bahwa baik kurang tidur dan jam berlebihan di tempat tidur, harus dihindari untuk kesehatan jantung yang optimal.

Sebaliknya, mereka menyarankan bahwa enam hingga delapan jam tidur malam adalah yang paling bermanfaat bagi jantung. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya