Konsumsi Mi Sering Bikin Ketagihan, Ini Sebabnya

Ilustrasi mi rebus.
Sumber :

VIVA – Bagi sebagian orang, konsumsi mi sangat menyenangkan dan mengunggah selera, karena rasa mi yang kenyal dan gurih memberikan sensasi lezat tersendiri bagi lidah penggemarnya. Orang Asia terutama Indonesia, telah lama dikenal sebagai masyarakat yang jatuh cinta dengan mi sebagai kudapan hingga menu utama.

Maia Estianty Puji Makanan di Resto Rey Utami, Nilainya 11

Karena hal tersebut, membuat banyak orang ketagihan mengonsumsi mi. Ternyata, rasa mi yang gurih yang menjadikan otak ketagihan untuk mengonsumsinya.

"Mi diawetkan dengan sodium. Makin kering mi, maka kandungan sodium makin tinggi. Jadi enggak pakai bumbu saja, rasanya sudah gurih. Nah, lidah senang dengan suatu yang gurih akhirnya lidah merasa nyaman dan kirim sinyal ke otak untuk nagih lagi," ujar spesialis gizi klinik dr Diana Suganda, M.Kes, SpGK dalam program Ayo Hidup Sehat di TvOne, Senin 19 November 2018.

Top Trending: TNI Gaet Santriwati, Mie Ayam Tikus, Prabowo Ngaku Kalah

Dikatakan Diana, proses pengawetan mi sendiri menggunakan sodium sehingga rasa gurih mi timbul usai dimasak dan dikeringkan. Lalu, apa fakta lainnya terkait mi? Berikut dokter Diana paparkan mitos dan faktanya.

Ilustrasi mi goreng

Geger Pembeli Mie Ayam Temukan Daging Tikus, Ada Bagian Kepala dan Kaki

1. Makan mi menambah nafsu makan

Fakta. Ini disebabkan proses masak yang ada rempah dan protein lainnya sehingga nafsu makan jadi bertambah.

"Kalau nasi polos kan enggak menarik. Sama saja kalau mi polos juga orang kurang tertarik," jelasnya.

2. Mi punya kadar protein lebih tinggi dari nasi

Fakta. Dalam per 100 gram mi, ada protein sebanyak 7 gram, sementara dibanding nasi hanya 4 gram. Ini disebabkan bahan pembentuk mi ada tepung yang juga sudah mengandung protein.

"Kadang dalam semangkuk mi pakai telur juga. Jadi dalam 100 gram mi, proteinnya lebih tinggi dari nasi," kata dia.

3. Mi lebih mengenyangkan dari nasi

Mitos. Dalam satu keping mi instan, hanya mengandung 65 gram, sementara satu centong nasi mengandung 100 gram.

Mie dan nasi.

4. Makan mi picu usus lengket

Mitos. Makan mi aman untuk sistem pencernaan. Namun, pada penderita tifoid atau maag, baiknya hindari konsumsi mi terlebih dahulu.

"Pada penderita maag, makanan olahan seperti mi membuat beban kerja pencernaan lebih berat. Akhirnya membuat masalah lebih lanjut seperti berasa perut begah atau penuh," ujarnya.

5. Orang diet jangan konsumsi mi

Fakta. Dalam 1 keping mi instan, mengandung 330 kalori. Sementara 1 centong nasi hanya 175 kalori. Dalam jangka panjang, konsumsi mi berlebihan bisa memicu obesitas serta risiko hipertensi karena kandungan sodiumnya yang juga tinggi.

"Sebaiknya pada orang yang tidak diet, konsumsi mi 2 kali saja dalam sebulan. Paling maksimal satu bungkus per minggunya. Ditambah juga dengan telur fan sayur agar lebih sehat," paparnya.

6. Bolehkah orang diabetes konsumsi mi?

Mi memiliki indeks glikemik tinggi yang berbahaya untuk penderita diabetes. Jika ingin menurunkan indeks glikemiknya, campur dengan sayuran dan protein sehingga bisa dikomsumsi penderita diabetes.

7. Mi berwarna lebih sehat dari mi biasa?

Fakta. Mi hijau biasanya menggunakan sawi sebagai pewarnanya dan mi hitam menggunakan cumi. Karena ada tambahan sayur dan protein, membuat mi jenis ini lebih sehat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya