Bertemu dengan 32 Negara Anggota OKI, 5 Topik Ini Jadi Fokus BPOM

BPOM
Sumber :
  • Viva.co.id/Bimo Aria

VIVA – Sebanyak 32 negara dari total 57 negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mengonfirmasi kehadiran dalam The 1st Meeting of The Heads of National Medicines Regulatory Authorities (NMRAs).

Organisasi Kerjasama Islam Adakan Rapat Luar Biasa Perkara Pembakaran Al Quran

Dalam pertemuan yang diinisiasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI  ini, setidaknya akan ada lima topik yang dibahas oleh para Kepala Otoritas Regulatori Obat.

"Nantinya akan ada lima topik yang dibahas, pertama soal status regulatori obat di negara OKI, peran otoritas regulatori obat dalam menjamin mutu obat, harmonisasi standar obat dan upaya menuju kemandirian obat, kehalalan obat, dan pengendalian obat palsu," ungkap Kepala BPOM, Penny Lukito saat konferensi pers di kawasan Sudirman Jakarta Pusat, Senin 19 November 2018. 

Bareskrim Selidiki Kopi Diduga Mengandung Paracetamol dan Obat Kuat

Penny menjelaskan, pertemuan yang berlangsung pada 21-22 November 2018 ini sangat penting dan strategis sebagai forum berbagi pengetahuan, bertukar informasi dan membangun jejaring dalam menjalankan fungsi regulator mewujudkan ketersediaan obat yang aman, berkhasiat. dan bermutu. 

Indonesia dinilai memiliki peran kepemimpinan yang penting dalam mendorong kerja sama yang strategis di bidang obat untuk kepentingan rakyat di negara anggota OKI.

Asosiasi Industri AMDK Diminta Percayakan Penuh ke BPOM soal Label BPA

”Sekretaris Jenderal OKI, Dr. Yousef A. Al-Othaimeen telah merespons positif solidaritas BPOM RI untuk berkolaborasi membantu meningkatkan kapasitas regulasi dan produksi industri farmasi dalam memenuhi kemandirian dan keterjangkauan obat termasuk vaksin di negara anggota OKI," kata Penny.

Selain itu, pertemuan ini juga telah didukung penuh oleh negara anggota OKI. Mereka menyambut baik tawaran Indonesia, dalam hal ini BPOM Rl, untuk menyelenggarakan pertemuan penting ini. 

"Kementerian Luar Negeri juga terus mendukung program pengembangan kapasitas Palestina di bidang pengawasan obat," kata Penny. 

Sebagai informasi juga, di sela pertemuan akan diselenggarakan pameran produk obat, obat tradisional, kosmetik. dan makanan dan perusahaan dalam negeri dan negara anggota OKI. Kemudian akan ada juga Business to Business Meeting, serta site visit ke industri obat dan vaksin (BIO Farm), serta kosmetik halal di Jakarta dan Bandung. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya