- Pixabay
VIVA – Tidur merupakan aktivitas yang diperlukan tubuh, mengingat tubuh membutuhkan waktu untuk istirahat. Pada saat seseorang tidur organ tubuh akan memproduksi hormon melantonin dan tubuh akan melepaskan radikal bebas yang melekat ditubuh karena aktivitas seharian.
Namun, ada sebagian orang yang memiliki kebiasaan tidur menutup kepala dan wajah dengan bantal atau selimut. Memang tidak dapat dimungkiri bahwa setiap individu memiliki kebiasaan dan kenyamanan dengan posisi tidur ini. Tapi apakah tidur dengan kebiasaan menutup kepala dapat berbahaya? Adakah dampaknya bagi kesehatan otak? Lalu, bagaimana menghilangkan kebiasaan seperti ini?
Topik ini akan dikupas tuntas bersama Dr.dr. Salim Haris SpS(K) FICA di acara Ayo Hidup Sehat tvOne Selasa, 27 November 2018 pukul 13.00 WIB. Selain itu, akan dibahas pula topik lain soal angkak bersama dr Lonah, SpFK.
Angkak adalah beras putih biasa yang menjalani proses fermentasi bersama jamur Monascus purpureus, sehingga memperoleh warna merah tua keunguan khas yang dikenal oleh banyak orang. Beras merah ini telah digunakan oleh masyarakat China dan hampir seluruh komunitas Asia di seluruh dunia sebagai pengawet makanan, agen pewarna makanan, campuran rempah masakan, dan juga bahan dalam anggur beras.
Di samping pamornya dalam dunia kuliner, beras angkak juga telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional China. Di Indonesia, angkak oleh sebagian masyarakat dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi gangguan pencernaan, seperti diare dan mengobati sakit demam berdarah. Benarkah? Lalu, apa kata dunia medis modern soal khasiat angkak?
Dipandu oleh host dr Sheila Salsabila, BMedSc dan Dita Fakhrana, saksikan Ayo Hidup Sehat di sini.
(zo)
Kemenkumham DKI Bantah Ada Biaya Alas Tidur di Lapas Cipinang
Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun membantah informasi ada biaya Rp30 ribu jika napi ingin tidur beralaskan kardus.
