HIV AIDS Tak Mudah Menular, Ini 5 Faktanya

Ilustrasi tangan
Sumber :
  • Pixabay/unclelkt

VIVA - Virus HIV tidak mudah menular, karena hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman dan berisiko, berbagi jarum suntik, produk darah dan organ tubuh, serta dari ibu hamil yang positif HIV dapat menularkan kepada bayinya. Bahkan, tinggal serumah dengan ODHA atau Orang Dengan HIV/AIDS tidak menularkan virus tersebut.

PBB: AIDS Bisa Berakhir di Tahun 2030

Lalu, apa saja fakta-fakta terkait HIV/AIDS yang masih jarang diketahui masyarakat? Berikut beberapa fakta menarik yang wajib diketahui seputar HIV AIDS berdasarkan rilis Kemenkes RI, dikutip pada Senin 3 Desember 2018.

1. Hidup sehat mampu cegah penularan virus HIV

Angka HIV Ibu Rumah Tangga Tinggi, Dokter: Banyak Pria dan Wanita Gemar Tukar-tukaran Pasangan

Perlu diketahui bahwa virus HIV tidak menular melalui penggunaan toilet bersama, gigitan nyamuk, menggunakan alat makan bersama, bersalaman/ berpelukan, ataupun tinggal serumah dengan ODHA. Karenanya, berperilaku hidup bersih dan sehat dapat mencegah terjadinya penularan HIV dan tidak perlu menjauhi ODHA.

Bagi yang belum pernah melakukan perilaku berisiko, pertahankan perilaku aman, yaitu dengan tidak melakukan perilaku seks berisiko atau menggunakan narkoba suntik

Penderita HIV-AIDS di Banda Aceh 2008-2013: Ada 186 Kasus, 90 Persen Laki-laki

2. Perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium

Namun begitu, seseorang yang terinfeksi virus HIV berpotensi menularkan meski tidak memiliki ciri yang dapat dilihat secara kasat mata (fisik). Status HIV seseorang hanya dapat diketahui dengan melakukan cek/pemeriksaan darah di laboratorium. Karena itu, jika merasa pernah melakukan perilaku berisiko atau merasa berisiko tertular segera lakukan tes HIV.

Bila tes HIV negatif, tetap berperilaku aman dari hal-hal yang berisiko menularkan HIV. Tetapi, bila tes HIV positif, selalu gunakan kondom saat berhubungam seksual, serta patuhi petunjuk dokter dan minum obat ARV, agar hidup tetap produktif walaupun positif HIV.

3. Stigma negatif pada ODHA masih tinggi

Jika bertemu ODHA, bersikap wajar dan jangan mendiskriminasi atau memberikan cap negatif, dan berikan dukungan. Serta, jika berinteraksi dengan ODHA, jangan takut tertular, karena virus HIV tidak menular baik itu melalui sentuhan, keringat, maupun berbagi makanan. HIV hanya menular melalui cairan kelamin dan darah.

4. Angka HIV terus meningkat

Sejak pertama kali ditemukan sampai dengan Juni 2018, HIV/ AIDS telah dilaporkan keberadaannya oleh 433 (84,2 persen) dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2018 sebanyak 301.959 jiwa (47 persen dari estimasi ODHA jumlah orang dengan HIV AIDS tahun 2018 sebanyak 640.443 jiwa).

5. Upaya pencegahan Fast Track

Pada Hari Aids Sedunia (HAS) tahun 2017 lalu, telah dicanangkan strategi Fast Track 90-90-90 yang meliputi untuk mempercepat pencapaian 90 persen dari orang yang hidup dengan HIV (ODHA) mengetahui status HIV mereka melalui tes atau deteksi dini, 90 persen dari ODHA yang mengetahui status HIV untuk memulai terapi pengobatan ARV) dan 90 persen ODHA yang dalam pengobatan ARV telah berhasil menekan jumlah virusnya, sehingga mengurangi kemungkinan penularan HIV. Serta tidak ada lagi stigma dan diskriminasi ODHA.

Dalam rangka mencapai target Fast Track 90-90-90, Kementerian Kesehatan juga menggaungkan strategi akselerasi Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan (STOP) untuk mencapai target tahun 2030 tersebut. Tahun ini, diluncurkan pula strategi Test and Treat, yaitu ODHA dapat segera memulai terapi ARV begitu terdiagnosis mengidap HIV. (rna)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya