- Pixabay
VIVA – Orang yang suka begadang, sering dianggap sebagai orang sukses, sebut saja Bob Dylan, Fidel Castro, J.R. R Tolkien, dan Mao Zedong. Padahal secara medis begadang sangat berbahaya.
Sebuah tinjauan internasional telah menandai risiko kesehatan yang terkait dengan tidur terlalu larut. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition itu melakukan penelitian ekstensif secara khusus untuk memahami hubungan antara ritme sirkadian dan pola makan yang disebut chrono-nutrisi dan kesehatan kardiometabolik secara keseluruhan.
Mengingat gaya hidup modern yang kacau dan terburu-buru, pola makan dan tidur mungkin sering terganggu. Menurut Health News, gangguan ini dapat mengubah proses metabolisme siklis, seperti kontrol glukosa, metabolisme lipid, dan tekanan darah.
Menghubungkan kebiasaan makan dengan kebiasaan tidur, tim peneliti juga menemukan bahwa individu yang sering begadang cenderung memiliki pola makan yang kurang sehat. Mereka lebih cenderung mengkonsumsi lebih sedikit sayuran dan biji-bijian dan juga memiliki makanan yang lebih berat selain makan lebih jarang.
Penelitian menetapkan orang yang suka begadang 2,5 kali lebih mungkin untuk memiliki diabetes tipe-2. Menurut para peneliti, menjadi begadang bahkan dapat memengaruhi cara seseorang mengelola diabetes mereka.
"Ulasan kami juga menemukan bahwa orang yang memiliki kontrol diabetes yang lebih buruk lebih cenderung suka bangun hingga larut malam," kata Suzana Almoosawi, pemimpin peneliti penelitian.
Ia menjelaskan, karena orang yang suka begadang suka makan di kemudian hari, kadar glukosa meningkat tepat sebelum tidur. Ini bertentangan dengan proses biologis reguler tubuh dan dapat memengaruhi metabolisme.