Hoax, Kanker Usus Besar Tidak Bisa Disembuhkan

Ilustrasi kanker usus besar.
Sumber :
  • http://beritatrendz.blogspot.com

VIVA –  Akhir-akhir ini masyarakat dibuat resah dengan kabar yang beredar melalui pesan berantai mengenai isu kanker usus besar yang disebut tidak dapat dicegah dan diobati.

Meninggal Dunia, Hilbram Dunar Ternyata Berjuang Melawan Kanker Sejak Tahun Lalu

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam menyatakan bahwa kanker usus besar adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati.

"Kanker usus besar ketika kita bisa mendeteksinya secara dini, maka bisa diobati. Untuk penderita stadium satu kemungkinan hidup selama lima tahun memiliki persentase 90 persen," ujarnya dalam seminar yang diadakan di Ruang Senat FKUI, Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018.

Tumor Usus yang Diidap Mpok Atiek Bisa Jadi Kanker, Kenali Faktor Risiko untuk Mencegahnya

Usus besar yang panjangnya 60 cm – 70cm memiliki fungsi utama menyerap air dari feses. Organ ini bisa terkena kanker karena menjadi tempat tersimpannya kotoran, sehingga usus besar berinteraksi langsung dengan apa yang dikonsumsi.

"Data terbaru menyebutkan, kanker usus besar menjadi kematian nomor dua yang disebabkan kanker. Sementara dari jumlahnya menempati angka nomor dua, setelah kanker paru-paru," katanya.

Rentan Dialami Pria, Gaya Hidup Seperti Ini Bisa Sebabkan Kanker Usus

Lalu jika dilihat melalui gender, laki-laki lebih berpotensi terkena penyakit ini, dibanding perempuan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kanker usus besar ialah terlalu banyak memakan daging merah dan kurangnya mengkonsumsi buah dan sayuran.

Selain itu perokok pasif dan aktif juga rentan terkena penyakit ini. Faktor lainnya ialah kegemukan, kurang bergerak dan terlalu banyak konsumsi alkohol. 

Ari menyarankan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan apabila mengalami buang air besar berdarah, pola buang air yang tidak teratur, sakit perut secara berulang, turun berat badan, pucat dan terdapat benjolan di perut.

"Semakin dini ditemukan, harapan hidup akan semakin besar. Masyarakat harus tetap menjaga pola hidup yang sehat," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya