- Pixabay
VIVA – Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan kenaikan angka proporsi gangguan jiwa menjadi 7 persen yang di tahun 2013 masih berkisar 1,7 persen. Hal ini membuat kesehatan mental masyarakat sudah sepatutnya diperhatikan.
Salah satu kelompok yang berisiko terhadap kesehatan mental yaitu para pekerja di Tanah Air. Pasalnya, tekanan di tempat kerja memberikan stimulasi pada tubuh dan seringnya memicu stres.
"1 dari 3 pekerja alami gangguan mental. Tapi, perlu dipahami, gangguan mental di sini bukan berarti gila melainkan stres dan depresi akibat tekanan di tempat kerja," ujar Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, drg. Kartini Rustandi, M.Kes, dalam temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa 11 Desember 2018.
Dari banyak kasus, stres yang dialami tersebut disebabkan tekanan terhadap target kerja yang harus dicapai. Bahkan, tak sedikit stres yang dialami membuat penyakit secara fisik timbul.
"Banyak pekerja yang merasa sakit, seperti tidak enak badan padahal pas diperiksa tidak ada yang salah pada fisiknya. Itu awalnya bisa dipicu karena stres tersebut," lanjut dia.
Maka dari itu, lanjut Kartini, bergerak di tempat kerja sudah seharusnya dilakukan secara rutin meski bukan dalam waktu yang lama. Bahkan, bersosialisasi pun turut membantu meredakan stres akibat tekanan di tempat kerja.
"Peregangan adalah salah satu upaya untuk melepas penat dan kejenuhan kerja. Bisa juga melakukan tertawa sekitar 1 sampai 2 menit, minta temannya buat cerita lucu, itu juga bisa meredakan stres." (msf)
Meli Joker Tewas Bunuh Diri Sambil Live di Instagram, Psikolog Soroti Hal Ini
Bunuh diri adalah tindakan kompleks yang beragam hingga agak sulit menjelaskannya. Beberapa studi penelitian mempertanyakan, soal pandangan seseorang akan hidup dan mati.
