Menggali Informasi Seputar HIV/AIDS dengan 'Tanya Marlo'

Ilustrasi HIV/AIDS
Sumber :
  • Pixabay/Darwin Laganzon

VIVA – Diperkirakan ada 640.000 orang di Indonesia yang hidup dengan HIV. Namun, hanya 48 persen saja yang mengetahui status HIV mereka. Demikian menurut data Kementerian Kesehatan RI.

Dokter Boyke Ungkap Gaya Bercinta Ini Nikmat Tapi 100 Kali Berisiko Tularkan HIV/AIDS

Dari jumlah tersebut, angka infeksi HIV pada usia remaja pun cukup tinggi, yaitu 30-40 persen. Menurut sebuah analisis, setiap tahunnya ada peningkatan infeksi baru mencapai 50.000 orang. Dari 50.000 tersebut, separuhnya berusia 15-24 tahun.

Begitu minimnya kesadaran masyarakat akan HIV, salah satunya disebabkan informasi yang mereka peroleh tidaklah cukup. Stigma dan anggapan yang keliru seputar HIV membuat banyak orang yang sudah terpapar enggan melakukan pemeriksaan.

Beri Proteksi Cegah HIV hingga Kehamilan Tak Diinginkan, Begini Cara Pakai Kondom yang Benar

Kondisi ini akhirnya mendorong United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) membuat platform chat mobile 'Tanya Marlo' yang bisa menjawab berbagai pertanyaan seputar HIV/AIDS.

Country Director UNAIDS Indonesia, Krittayawan Boonto mengatakan, Tanya Marlo merupakan sebuah chat-bot yang terintegrasi dengan LINE. Ini merupakan karakter yang diciptakan seperti teman yang bisa diajak bicara dan dapat menjadi pendukung setia.

Bantah Tudingan Venny Alberti Tularkan Penyakit Kelamin, Akash Elahi: Saya Siap Tes HIV Lagi

"Tanya Marlo bisa memberikan informasi mengenai tes HIV dan konsultasi. Ini merupakan solusi untuk masalah HIV dengan memanfaatkan teknologi. Siapa pun bisa mengakses informasi seputar HIV dari sumber yang tepat dan terpercaya," ujar wanita dengan sapaan Tina saat peluncuran 'Tanya Marlo' di The Hook Restaurant, Jakarta, Selasa, 18 Desember 2018.

Pengguna layanan ini pun bisa bebas bertanya apa pun mengenai HIV karena chat bersifat pribadi. Jika ada yang ingin melakukan tes HIV, Tanya Marlo juga bisa mengarahkan ke klinik terdekat yang sudah ditunjuk.

Dengan teknologi ini, UNAIDS berharap bisa membantu pencapaian komitmen Indonesia menuju fast track 2020, yakni 90 persen orang yang hidup dengan HIV/AIDS mengetahui statusnya, 90 persen dari orang yang mengetahui statusnya bisa mengakses pengobatan, dan 90 persen orang yang ada dalam pengobatan bisa menekan jumlah virus di dalam tubuhnya sehingga tidak lagi terdeteksi. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya