Waduh, Pekerja Kantoran Berisiko Kena Kanker Prostat

Ilustrasi duduk
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Hampir setiap hari, para pekerja kantoran menghabiskan delapan jam di tempat duduk. Tapi, yang banyak tidak disadari bahwa ada penyakit berbahaya dari kebiasaan tersebut.

Sosok Dexter Scott Anak Martin Luther King Meninggal Dunia Karena Kanker Prostat

Menurut penelitian baru, duduk selama lebih dari delapan jam sehari dapat meningkatkan peluang terkena kanker prostat hingga 20 persen.

Para peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia, mengamati tingkat kanker 38 ribu orang dewasa selama periode 16 tahun. Mereka menemukan bahwa orang yang duduk lama setiap hari memiliki 20 persen kemungkinan terkena kanker prostat, daripada mereka yang menghabiskan waktu dengan berjalan.

Sering Masturbasi Bisa Sebabkan Kanker Prostat?

Salah seorang peneliti, dokter Vegar Rangul juga menemukan hubungan antara duduk selama berjam-jam dan kanker paru-paru serta kolorektal. Tetapi, dia melihat peningkatan terbesar dalam risiko kanker prostat. Oleh sebab itu, dia menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik tahap sedang setiap hari.

"Temuan utama adalah, waktu duduk yang lama secara independen terkait dengan peningkatan risiko kanker prostat. Sementara, aktivitas fisik ringan hingga tinggi dapat mengurangi risiko jenis kanker tertentu, terutama kanker kolorektal dan paru-paru," ujarnya, dilansir dari laman Metro, Minggu 30 Desember 2018.

Bukan Air Kemasan, Konsumsi Daging Merah Perbesar Risiko Terkena Kanker Prostat

Mereka mencatat bahwa aktivitas fisik sedang secara signifikan menurunkan risiko tersebut. Oleh karena itu, temuan ini menekankan pentingnya mengurangi waktu duduk dan meningkatkan aktivitas fisik.

Meski demikian, Rangul mengatakan, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengklarifikasi hubungan sebab dan akibat langsung antara duduk untuk waktu yang lama waktu dan peningkatan peluang kanker prostat.

"Kami menegaskan kembali, aktivitas fisik sebagai komponen kunci pencegahan kanker di seluruh populasi, dan kami perlu mempertimbangkan rekomendasi tentang pengurangan waktu yang dihabiskan untuk duduk," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya