Melanie Subono Pilih Naik Angkot demi Kurangi Polusi

Melanie Subono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adinda Permatasari

VIVA – Beberapa tahun terakhir, musisi yang kini gencar menjadi aktivis Melanie Subono, sangat vokal dalam menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Terakhir, ia aktif mengampanyekan pencemaran udara yang kian hari semakin parah.

Termasuk Polusi Udara, Ini 10 Penyebab Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

Melihat fakta dan data mengkhawatirkan yang tersaji di hadapannya tak lantas membuat Melanie harus berteriak keras menyadarkan orang-orang untuk mau peduli dengan polusi. Namun, ia melakukan dengan cara berbeda, yakni introspeksi terhadap dirinya sendiri.

"Ternyata saya juga kontributor besar untuk masalah kualitas udara yang jelek," ujar Melanie saat diskusi publik 'Catatan Kualitas Udara: Akankah Jakarta Bebas Pencemaran Udara di 2019?' di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta, Senin, 24 Januari 2019.

Kendaraan Operasional Timnas Indonesia Bakal Full Listrik

Karena itu, sebelum Melanie meneriakkan kampanye peduli kualitas udara, ia mencoba menerapkan perilaku yang lebih ramah terhadap udara bersih. Melanie mengaku kini ia sudah tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi dan tak lagi memakai hairdryer.

Melanie bahkan sudah empat tahun terakhir tidak memiliki mobil. Ia sebisa mungkin menggunakan angkutan umum yang lebih mudah dijangkau dari rumahnya.

Pemerintah Berencana Naikkan Pajak Kendaraan Bermotor

Dua Vespa tua miliknya juga ia jual karena uji emisinya buruk. Di rumah, ia sudah tidak lagi menyimpan dan menggunakan hairdryer. Untuk memanaskan makanan ia tidak menggunakan microwave, tapi menggunakan kompor dan dandang.

Dengan melakukan perubahan-perubahan ini Melanie juga mencoba menularkan ke teman-temannya yang lain. Menurutnya, memberi contoh dengan tindakan jauh lebih efektif ketimbang mendikte dengan kata-kata.

"Lebih efisien kalau lagi diam, mereka melihat saya mengerjakan, tahu-tahu ada saja yang ngikutin. Memang sengaja menunjukkan pas ada momen," kata Melanie.

Hal ini pula yang dia ingin sebarkan ke anak-anak muda. Bagaimana agar mereka tak hanya mengubah kebiasaan yang lebih baik, tapi juga tahu bahwa mereka punya hak bertanya mengenai permasalahan lingkungan di tempat tinggalnya. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya