Saraf Kejepit Tidak Selalu Harus Dioperasi

Ilustrasi tulang punggung.
Sumber :
  • Pixabay/Geralt

VIVA – Banyak penderita syaraf kejepit takut berobat ke dokter. Mereka kebanyakan lebih tertarik untuk mengobatinya lewat pengobatan alternatif.

Klaim Tangkis 99 Persen Serangan Rudal dan Drone Iran, Pakar Militer Sebut Israel Halu

Banyak masyarakat menganggap bahwa mengobati masalah saraf kejepit harus berakhir dengan tindakan bedah atau operasi. Padahal, 90 persen gangguan saraf kejepit dapat ditangani tanpa operasi.

Spesialis Ortopedi dr. Phedy, SpOT-K mengatakan, pilihan pengobatan saraf kejepit bisa dengan terapi, exercise, atau dengan intervensi berupa suntikan atau laser yang nonbedah.

Tukul Arwana Masih Rutin Jalani Terapi, Anak Minta Doa

Hanya, 10-15 persen saja dari kasus saraf kejepit yang harus menjalani operasi. Itu pun jika kondisinya sudah sangat gawat. Salah satunya adalah jika sudah mengalami kondisi equina syndrome.

"Ada tiga kondisinya, yaitu kelemahan tungkai, ada gangguan buang air besar dan buang air kecil, dan baal di anus. Equina syndrome itu sudah emergensi jadi harus dioperasi," ujar Phedy kepada VIVA, beberapa waktu lalu.

Yordania Izinkan Israel-AS Gunakan Wilayah Udaranya untuk Tangkis Serangan Iran

Phedy menuturkan dirinya pernah menangani pasien seorang wanita berusia 35 yang mengeluh tidak merasakan sensasi apa pun saat berhubungan seksual. Wanita itu sudah memeriksakan kondisinya ke berbagai dokter ahli kandungan dan ginekologi, namun tak menemukan apa-apa.

Berdasarkan saran dari kerabat, wanita itu mendatangi dokter ortopedi spesialis tulang belakang. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata ia mengalami saraf kejepit selama hampir dua tahun.

"Setelah diperiksa jari kakinya lemah dan ini tidak dirasakan. Gangguan sensasi ini juga diakibatkan kelaminnya sudah lemah, dan ini bisa tidak dirasakan berbeda kalau lemahnya di paha atau betis," kata Phedy.

Melalui pemeriksaan MRI, diketahui jika jepitan saraf pasien itu sudah hampir 100 persen. Namun, karena kondisinya yang sudah cukup lama, peluang untuk sembuh pun menurun.

Tindakan operasi hanya berfungsi untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Jika jepitan saraf tidak dibuka, maka pasien ini berisiko tidak bisa BAB, dan jarinya yang semula hanya lemah bisa menjadi tidak bisa bergerak sama sekali. (rna)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya