Pria Tidak Disunat Lebih Berisiko Derita Kanker Penis, Benarkah?

Ilustrasi kanker.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Selain kanker paru-paru, hati dan  prostat,  kanker penis juga bisa terjadi pada pria. Namun demikian, kanker penis sendiri jarang ditemui. Hal ini membuat banyak orang tidak familiar dengan kanker ini.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Padahal, menurut Ahli Urologi Parkway Hospitals di Singapura, Dr. Poh Beow Kiong, kanker ini sering  diasosiasikan dengan infeksi virus papiloma manusia (HPV) layaknya kanker serviks pada wanita. Gejala yang perlu diperhatikan ialah munculnya benjolan, ruam atau lecet yang tak kunjung sembuh, serta pendarahan pada penis.

“Meningkatnya usia berperan besar terhadap kemunculan kedua kanker ini. Demikian pula gaya hidup tidak sehat. Obesitas, akibat pola makan tak sehat dan kurang olahraga, misalnya meningkatkan kemungkinan pria mengidap kanker prostat," kata Poh saat ditemui di kawasan Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Januari 2019.

China Gelar Kompetisi Sunat Online, Diikuti Puluhan Dokter Bedah

Sedangkan, merokok, seks bebas dan infeksi HIV meningkatkan risiko kanker penis. Di samping itu, pria yang belum melakukan sirkumsisi atau belum disunat, juga menambah faktor risiko dari kanker penis.

"Kita lihat pada statistik kalau kulit penis punya kaitan dengan risiko kanker penis, ini karena ada kotoran yang kadang masih tersisa," ucap Senior Consultant Medical Oncology dari Parkway Cancer Center (PCC), Dr. Richard Quek di tempat yang sama.

Baru 2 Hari Sunat Udah Lompat-lompat, Arsya Buat Ashanty Ketakutan

Namun, ia juga tidak ingin menyederhanakan masalah. Quek mengatakan bahwa perlu penelitian lebih lanjut mengenai hubungan sebab akibat antara kanker penis dan juga pria yang belum disunat.

Poh juga menambahkan, untuk urusan kesehatan, memang akan lebih baik jika pria melakukan sirkumsisi. Semakin dini ia melakukan sirkumsisi, maka semakin rendah juga risiko terkena kanker penis, dan penyakit lainnya.

"Harus sedini mungkin, sekitar usia 5 tahun (disunat). Kalau sebelum itu, akan bersifat protektif pada kanker penis, tapi kalau dilakukan pada usia dewasa maka akan kurang daya protektifnya," kata Poh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya