Berapa Lama Waktu Ideal untuk Mandi?

Ilustrasi mandi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Mandi menjadi salah satu rutinitas wajib setiap hari. Sayangnya, tak semua orang menyadari manfaat mandi, sehingga rutinitas bersih-bersih badan ini kerap dilakukan dengan sembarangan.

6 Tips Super Mudah Agar Tetap Wangi Setelah Berolahraga Intensif

Bahkan, di masyarakat ada keyakinan bahwa semakin sering dan lama mandi maka tubuh akan semakin bersih. Padahal mandi terlalu sering justru tidak baik lho.  

Spesialis penyakit dalam, dr. Suzy Maria, SpPD mengatakan bahwa mandi selain membersihkan tubuh, juga menyegarkan dan mengurangi stres karena bisa melancarkan aliran darah dan merangsang saraf-saraf tubuh. Namun menurutnya, aktivitas mandi jangan dilakukan dalam waktu lama karena kurang baik untuk kesehatan kulit.

Mimpi Basah dan Keluar Air Mani di Siang Hari Bisa Batalkan Puasa? Begini Kata Buya Yahya

"Semakin lama mandi, cairan alamiah di kulit akan kebuang. Dengan begitu, kulit akan semakin kering," kata dia dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Kamis, 7 Februari 2019.

Dia menyarankan waktu mandi sebaiknya antara 5-10 menit. Selain mandi tidak boleh lama-lama, Suzy mengingatkan bahwa setelah selesai mandi, sebaiknya membasuh tubuh dengan lembut, yakni meletakkan handuk di tubuh dan menepuk-nepuknya.

Kerap Melihat Gadis sedang Mandi, Kakek di Garut Tak Tahan Berbuat Cabul

Dia mengingatkan untuk tidak menggosok kulit dengan handuk karena permukaan handuk tidak halus dan banyak serat. Jika Anda menggosok handuk ke kulit bisa menghilangkan cairan alamiah dalam tubuh dan merusak kulit.  

Di sisi lain, Suzy tidak mematok berapa kali harus mandi dalam sehari. Itu karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Menurutnya, berapa kali mandi dalam sehari harus disesuaikan dengan berapa sering aktivitas, jenis kulit serta lokasi tempat tinggal.

"Kalau banyak mengeluarkan keringat harus lebih sering mandi, kalau kulit berminyak juga lebih sering mandi, begitu juga kalau tinggal di Indonesia, di mana suhunya panas dan kelembapan tinggi dibanding negara empat musim, kita mandi lebih sering dari mereka. Kalau kita sehari mandi dua kali, itu karena lebih nyaman," tuturnya.

Soal mandi malam yang diyakini bisa menimbulkan rematik, dia membantahnya. Menurut Suzy, penyebab rematik bukan karena mandi malam, melainkan karena penuaan, pengendapan kristal monosodium urat, masalah autoimun atau infeksi. Namun, bagi penderita rematik, memang tidak disarankan mandi malam lantaran suhu dingin bisa menyebabkan keluhan pada sendi lebih terasa.

Saat mandi pun ada tipsnya. Dia menyarankan,  sebaiknya membasuhnya dari bawah, bukan atas demi menyesuaikan suhu tubuh supaya tidak kaget. Sementara air yang digunakan, sebaiknya suam kuku cenderung dingin dan pakai sabun yang aman untuk tubuh.

"Dari kaki dulu untuk penyesuaian perubahan aliran darah, suhu tubuh, baru setelah kaki ke badan," saran Suzy. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya