Ini yang Perlu Diperhatikan Pemula Sebelum Ikut Marathon

Ilustrasi wanita cantik.
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA – Beberapa tahun belakangan, olahraga terutama lari telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Hal ini terlihat dari menjamurnya masyarakat Jakarta yang datang ke lapangan olahraga seperti Lapangan Banteng hingga stadion Gelora Bung Karno pada sore hingga malam hari untuk berlari.

Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024

Tidak sedikit dari pelari pemula yang juga berani untuk mencoba mengikuti kompetisi seperti lari marathon. Namun, menurut Fisioterapis Sepak Bola Tim Nasional dan di Dunia Sepak Bola Indonesia, Matias Ibo mengungkapkan bahwa masih ada beberapa hal yang belum diketahui oleh para pelari pemula ketika akan mencoba ikut marathon, salah satunya adalah masih terfokus pada jarak.

“Pelari pemula lakukan terlalu fokus pada jarak. Misalnya saya terbiasa 20 kilometer, teman saya yang tidak biasa lari ingin lari. Karena lihat saya, dia ingin 20 kilometer tapi dijamin cedera dan jadi kapok,” kata dia saat ditemui baru-baru ini.

Pemred tvOnenews.com, Jurnalis Pertama Indonesia Peraih Six Star World Marathon

Dia melanjutkan, hal pertama yang harus diperhatikan oleh para pelari pemula adalah soal kondisi tubuhnya masing-masing.

“Jadi lihat diri sendiri bisa enggak, misalnya muterin Istora, GBK tanpa henti satu putaran, dua (putaran) bisa enggak. Kalau setelah dua drop coba lagi pelan-pelan, jadikan ini rutinitas dan dalam tiga minggu reaksi akan bagus. Akan cepat naikkan jarak, enggak pikirkan jarak dan waktu,” ucapnya.

Usai Jepang, Raffi Ahmad Bakal Ikut Lari Maraton ke Inggris dan Jerman

Soal porsi latihan untuk mengikuti marathon, Matias menjelaskan bahwa porsi latihan dihitung  per minggu. Misalnya seseorang melakukan lari sebanyak empat kali dalam seminggu, mereka tidak boleh lari dengan jarak dan waktu yang sama dalam kurun waktu tersebut. Hal ini kata dia, dapat membuat  tubuh jenuh dan berisko cedera.

“Ada pola tertentu. Kalau hari pertama 10 kilometer, hari kedua 10 kilometer, hari ketiga 10 kilometer, tubuh akan cedera. Jadi kalau marathon, kalau bisa mendapatkan total 50 kilometer per minggu sudah oke untuk mengikuti marathon. Tapi harus ada empat bulan persiapan, misalnya Senin 10 kilometer, Selasa lima kilometer, Rabu libur, Kamis 10 kilometer, tambah weekend CFD 15 kilometer itu fine,” ujarnya menjelaskan.

Dia juga mengatakan bahwa sesudah melakukan latihan lari, Anda dianjurkan untuk berjalan sedikit selama lima menit, setelah itu duduk dengan posisi kaki diluruskan. Selain itu juga sesudah latihan juga direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein.

“Paling benar konsumsi protein. Kalau buah, semua buah warna merah, semangka, bit, tomat, pepaya tingkatkan resisten tubuh. Kalau makanan protein, dada ayam, telur, brokoli juga,” tutupnya. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya