Sulit Hamil karena Infeksi Jamur Vagina, Mungkinkah?

Ilustrasi wanita duduk
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA – Setiap pasangan menikah mendambakan keturunan. Namun, sayangnya tidak semua pasangan bisa mendapatkan keturunan. Salah satu yang sering dialami adalah terjadinya gangguan kesuburan akibat beberapa hal, salah satunya infeksi jamur pada area intim.

Makan Daging Merah Bantu Tambah Kesuburan Pasangan?

Dilansir laman web MD, infeksi jamur vagina disebabkan karena pertumbuhan candida melebihi batas normal. Kondisi ini bisa membuat rasa gatal, sakit, dan menimbulkan sensasi panas pada wanita. Selain itu, gejala infeksi jamur vagina lainnya yang bisa terjadi adalah perubahan warna, bau, dan banyaknya keputihan.

Infeksi jamur vagina menyebabkan rasa sakit pada vagina, terutama saat buang air kecil. Ini juga berlaku saat melakukan hubungan seks. Sensasi panas dan rasa sakit saat berhubungan seksual pasti membuat Anda enggan untuk melakukannya. Akibatnya, kualitas hubungan seks antara Anda dan pasangan menjadi menurun. Itulah sebabnya kesempatan untuk hamil menjadi lebih kecil.

Masa Depan Kaum Adam Terancam Gelap

Selain itu, ada kemungkinan lain kenapa infeksi jamur vagina bisa membuat wanita jadi sulit punya anak. Saat Anda berhubungan seks, sperma yang dikeluarkan akan masuk ke dalam vagina. Sperma tersebut kemungkinan ikut membawa masuk jamur penyebab infeksi. Adanya jamur lantas merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memerangi jamur tersebut. Sayangnya, proses tersebut secara tidak sengaja juga bisa menghancurkan sperma.

Jumlah sperma yang sebelumnya sudah mengalami pengurangan karena tidak berhasil bertahan dengan keasaman vagina akan semakin berkurang akibat serangan dari sistem kekebalan tubuh. Jumlah sperma yang terlalu sedikit tentu bisa memengaruhi keberhasilan pembuahan sel telur sehingga membuat kehamilan menjadi lebih sulit. (ase)

15 Persen Penyebab Pasangan Tidak Punya Anak karena Pria Tidak Subur
Ilustrasi sperma.

10 Pengobatan Rumahan Alami dan Efektif untuk Meningkatkan Jumlah Sperma Pria

Menurut WHO, konsentrasi normal sperma pada pria minimal 20 juta per ml air mani. Kurang dari 15 juta sperma perl ml dianggap sebagai jumlah sperma rendah oligozoospermia

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2024