Faktor Penyebab Hipertensi di Kalangan Milenial

Periksa tekanan darah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa penyakit hipertensi mengalami kenaikan dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.

Milenial dan Gen Z Diajak Menerapkan Gaya Hidup Ini

Yang menarik, jika dahulunya penyakit hipertensi diderita oleh orang dengan rentang usia 35-50 tahun, beberapa tahun belakangan ini juga menyerang generasi milenial yang tahun ini menginjak usia 23-38 tahun. Hal itu diungkapkan oleh pakar hipertensi dr. Paskariatne Probo Dewi Yamin, SpJP.

Dia menyebut, berdasarkan studi epidolomogis di Asia dan Afrika Selatan diketahui bahwa rentang usia 15-24 tahun yang terkena hipertensi sebesar 10 persen, sedangkan 18-39 tahun mengidap hipertensi sebesar 7,3 persen. Orang dengan prehipertensi (orang yang darah tinggi dengan 140/90 mmHg) pada usia 18-39 tahun sebesar 23,4 persen.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Paska menyebut, faktor penyebab terjadinya hipertensi di kalangan milenial terbagi menjadi dua, yakni primer (esensial) dan sekunder. Untuk faktor esensial sebanyak 95 persen tidak ada penyebab spesifik yang mengakibatkan terjadinya hipertensi. Tetapi umumnya hipertensi ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta mengonsumsi buah dan sayur.

Saat ini prevalensi remaja yang merokok pada usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2 persen menjadi 9,1 persen. Konsumsi minuman beralkohol meningkat dari 3 persen menjadi 3,3 persen dan kurangnya aktivitas fisik juga meningkat dari 26,1 persen menjadi 33,5 persen.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

“Terkait dengan pola gaya hidup dan faktor risiko ini sudah shifting (bergeser) ke generasi muda. Pola hidup kita sekarang instan semuanya,” ucapnya saat ditemui dalam konferensi pers 13th Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension di Grand Sheraton Jakarta Selatan, Jumat 22 Februari 2019.

Sedangkan prevalansi faktor sekunder yang menyebabkan generasi milenial terkena hipertensi hanya sebesar 5-10 persen. Beberapa faktor itu, antara lain penyakit parenkim ginjal, gangguan fungsi tiroid, koarktasio aorta dan displasia fibromuskular.

Selain itu, adanya resisten hipertensi, perburukan hipertensi dari yang sebelumnya stabil, hipertensi stage 3 (tekanan darah > 180/110 mmHg), Onset HT < 20 tahun atau > 50 tahun, kerusakan target organ yang signifikan dan tidak ada riwayat hipertensi pada keluarga.

Dia menyebut bahwa penelitian CARDIA menemukan bahwa kondisi depresi meningkatkan risiko hipertensi pada kelompok usia 22-35 tahun. Pada penelitian lain menemukan faktor lain, seperti ketidaksabaran, stres pekerjaan dan masalah dengan rekan atau teman berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi pada kelompok usia 18- 30 tahun. (tsy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya