Batu Ginjal Telat Ditangani Bikin Fungsi Ginjal Menurun Permanen

Ilustrasi ginjal.
Sumber :
  • wikybrew

VIVA – Gaya hidup dan pola makan diperkirakan menjadi pemicu utama meningkatnya kasus batu ginjal di Indonesia. Seperti halnya penyakit kritis lainnya, batu ginjal sering tidak menimbulkan gejala khusus.

Ini Dampak Buruk Menahan Buang Air Kecil, Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Umumya gejala yang muncul, seperti pegal atau nyeri pinggang yang hilang timbul. Selain itu, gangguan berkemih (nyeri berkemih, anyang-anyangan dan urine keruh atau kemerahan).

“Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20 persen dan terjadi pada usia produktif 20-50 tahun,” kata dokter spesialis urologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Charles Martamba Hutasoit, Sp.U di Jakarta, Jumat, 22 Februari 2019.

Bersihkan Ginjal dengan Hanya Konsumsi Minuman Alami Ini, Dijamin Racun Keluar Seketika

Namun, berkat perkembangan teknologi, tata laksana penyakit batu ginjal dapat diatasi dengan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) yang merupakan tindakan non-invasif atau tanpa pembedahan. ESWL mampu menghancurkan batu ginjal dengan menggunakan gelombang suara kejut.

"Batu ginjal dihancurkan menjadi butiran kecil, sehingga dapat keluar secara alami melalui saluran kencing," kata Charles.

3 Keunggulan Menggunakan Metode RIRS untuk Pengobatan Batu Ginjal

Namun, seperti halnya penanganan lainnya, ESWL juga membutuhkan persiapan sebelum menjalankan pengobatannya. Lalu, seperti apa persiapannya?

"Persiapan yang perlu dilakukan sebelum prosedur ESWL adalah puasa makanan dan minuman setidaknya 4-6 jam, mengonsumsi makanan yang mudah dicerna selama 1-2 hari sebelumnya agar tidak ada makanan yang tersisa pada usus," ujar Charles.

Selain itu, pasien juga harus menghentikan konsumsi obat pengencer darah selama 7-10 hari sesuai dengan instruksi dokter. Prosedur ini hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam dan tidak memerlukan pembiusan.

"Pasien akan diminta untuk berbaring dengan posisi tertentu agar batu ginjal dapat ditemukan dengan menggunakan USG (ultrasonografi) dan sinar-X, sehingga gelombang suara kejut dapat difokuskan pada batu ginjal," kata dia.

Setelah prosedur selesai dilakukan, pasien akan diminta minum banyak cairan untuk membilas keluar sisa-sisa batu ginjal yang tersisa.

”Perlu diwaspadai apabila terlambat ditangani, batu ginjal dapat membesar dan menyumbat aliran urine, sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat permanen," kata Charles.

Oleh sebab itu, penanganan batu ginjal juga harus dilakukan dengan segera. Karena jika terus dibiarkan akan bisa menyebabkan komplikasi. (tsy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya