Jarang Disadari, Ini 7 Tanda Pasangan Lakukan Kekerasan Emosi

Ilustrasi pasangan bertengkar.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Jika kekerasan fisik mudah dikenali, tidak demikian dengan kekerasan secara emosi. Masalah besar terkait kekerasan emosi kerap disalahartikan oleh pikiran sendiri. Hal ini, cenderung membuat orang yang terkena kekerasan emosi justru kembali bertanya-tanya dalam diri mereka, apakah reaksi mereka berlebihan, salah membaca situasi, atau bahkan gila.

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

Agar Anda paham, bagaimana sesungguhnya kekerasan emosi, berikut ini tujuh tanda pasangan sebenarnya telah melakukan kekerasan emosi, dilansir Bolde.

Membatalkan rencana

Termasuk Mayor Teddy, Nikita Mirzani Bongkar Perilaku Ajudan-ajudan Prabowo Subianto

Kerap kali pasangan yang melakukan kekerasan emosi melakukan ini, yaitu dengan mengatakan bahwa mereka sangat peduli pada Anda. Misal Anda memiliki rencana dengan teman atau keluarga, dia meminta Anda untuk membatalkannya agar tak bisa menghabiskan waktu bersama mereka. Melakukan ini sekali atau dua kali tidak lantas menjadi kekerasan emosi, tapi pola perilaku ini kerap mengindikasikan dia ingin mengisolasi Anda dari orang-orang terkasih.

Posesif= Cinta

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Pasangan suka mengontrol, posesif pada Anda dan selalu mengatakan apa yang harus Anda lakukan atau tidak boleh Anda lakukan. Untuk menutupi perilakunya yang ternyata bagian dari kekerasan emosional ini, dia akan melakukan apa pun untuk meyakinkan Anda bahwa apa yang dia lakukan karena dia sangat mencintai Anda. Dia memanipulasi dengan mengatakan dia hanya ingin yang terbaik untuk Anda dan hubungan, padahal dia hanya ingin mengendalikan Anda.

Selalu ingat kesalahan Anda

Anda dan pasangan adalah manusia biasa, tentu wajar jika melakukan kesalahan. Tapi tanda pasangan Anda seorang yang melakukan kekerasan emosi adalah dia selalu mengingat kesalahan yang pernah Anda buat. Dia terus mengingatkan itu untuk mengontrol dan meremehkan Anda. Dia membuat Anda merasa buruk tentang diri Anda sendiri dan setelah beberapa waktu, Anda akan mulai percaya bahwa Anda gagal dan jatuh ke dalam jebakan pasangan.

Terus mengatakan salah

Untuk memastikan Anda tidak bermimpi, dia memandang remeh apa pun yang Anda lakukan. Dia selalu memiliki hal negatif untuk dikatakan. Dan bagian terbesarnya, dia akan menemukan titik terdalam rasa ketidakamanan Anda, melukai sehingga Anda merasa tidak pernah cukup baik untuk meninggalkan dia.

Bereaksi berlebihan

Pasangan yang melakukan kekerasan emosi ingin dunia Anda kecil sehingga dia memiliki tempat di sana. Dia sebenarnya merasa tidak aman, memikirkan Anda akan meninggalkan dia demi hidup yang lebih baik. Ketika Anda bicara tentang mimpi Anda, dia berusaha keras untuk mengubur rencana Anda karena dia tidak ingin apa pun menghalanginya.

Menyalahkan

Tanda yang paling sulit adalah dia tidak pernah mengakui dirinya salah. Dia selalu menemukan cara untuk memutar cerita di kepalanya. Bahkan ketika dia melakukan hal yang buruk, dia mengolahnya dengan berkata dia tidak akan melakukan hal itu jika saja Anda lebih mencintainya. Dia berpura-pura menjadi korban dan Anda sebagai orang yang salah.

Marah

Dia merasa seolah Anda salah dan tidak akan berhasil berhubungan dengan Anda. Atau terkadang dia akan mengakui kesalahan yang dia lakukan, meminta maaf, dan membuat janji palsu untuk berubah. Apa pun itu, tidak akan ada yang lebih baik, dia hanya bereaksi berlebihan ketika mencoba bicara tentang tindakannya. (tsy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya